Surabaya - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berencana mengurangi sekitar 4.000 karyawan atau pegawainya hingga tahun 2015 melalui program pensiun dini dan reguler untuk mencapai jumlah pegawai yang ideal dan efisien. Direktur "Human Capital and General Affair" Telkom Faisal Syam kepada wartawan di Surabaya, Rabu, menjelaskan bahwa saat ini jumlah pegawai Telkom mencapai sekitar 19.000 orang, dan jumlah itu dinilai masih terlalu gemuk. "Idealnya jumlah pegawai Telkom sekitar 15.000 orang. Secara bertahap akan dikurangi melalui program pensiun dini hingga 2015," katanya usai menyerahkan "Corporate Social Resposibility (CSR) Award 2011" kepada 20 mitra binaan. Namun, Faisal Syam belum bersedia mengungkapkan target program pensiun dini yang akan dilakukan pada 2012, termasuk jumlah dana yang disiapkan untuk pesangon. "Kami masih menyusun RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan), jadi belum bisa dipastikan. Kami tidak paksakan karyawan ikut program pensiun dini, karena sifatnya memang sukarela," tambahnya. Menurut laporan keuangan yang dirilis Telkom, hingga triwulan III/2010, BUMN telekomunikasi itu harus mengeluarkan dana sekitar Rp629 miliar untuk pesangon 762 pegawai yang mengikuti program pensiun dini dan berlaku efektif sejak 1 Oktober 2011. Program pensiun dini merupakan bagian dari proses transformasi bisnis Telkom menjadi perusahaan yang fokus mengelola portofolio "TIME" (Telecommunications, Information, Media, Edutainment). Menurut laman resmi Telkom, program pensiun dini pertama kali ditawarkan pada 1995 dan saat itu diikuti sebanyak 5.188 pegawai. Terhitung sejak 2002 hingga 2010, sudah lebih dari 12.500 pegawai Telkom yang mengambil program pensiun dini. Program ini terutama ditujukan kepada karyawan yang berumur di atas 48 tahun. Selain program pensiun dini, pengurangan pegawai juga didukung melalui pensiun reguler, baik itu secara normal (telah memenuhi syarat untuk pensiun) maupun pensiun atas permintaan sendiri. (*)
Telkom Kurangi 4.000 Karyawan Hingga 2015
Rabu, 7 Desember 2011 19:30 WIB