Polres Trenggalek memusnahkan lebih dari 1.300 liter minuman keras oplosan hasil Operasi Pekat Semeru 2024 di halaman Mapolres Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Seremoni pemusnahan yang dihadiri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan jajaran forkopimda itu menandai kesiapsiagaan petugas gabungan dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran, hingga dua pekan mendatang.
"Barang bukti yang dimusnahkan itu merupakan hasil dari Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Semeru 2024 yang digelar beberapa waktu lalu," kata Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Sunu Supriyono di Trenggalek.
Dijelaskan, operasi pekat (penyakit masyarakat) dan kegiatan rutin yang ditingkatkan merupakan salah satu upaya kepolisian untuk menciptakan kamtibmas yang kondusif, sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Dalam operasi itu, petugas mengamankan sebanyak 1.388 liter miras berbagai merek hingga 20 jeriken minuman keras oplosan, 35,14 gram sabu-sabu hingga 2.140 butir pil obat keras berbahaya (okerbaya).
Selain itu, lanjut Gathut, petugas juga mengamankan sebanyak 15 buah knalpot bising. Barang bukti itu kemudian dimusnahkan.
“Minuman keras, narkoba maupun knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis ini dapat memicu terjadinya gangguan Kamtibmas maupun kriminalitas dan kejahatan lainnya," imbuhnya.
Gathut menambahkan, usai menggelar Operasi Pekat, petugas menggelar Operasi Ketupat Semeru 2024.
Operasi dalam rangka pengamanan lebaran itu dilakukan mulai 4 hingga 16 April.
Lewat operasi itu, pihaknya berharap dapat memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan merayakan Idul Fitri.
"Apa yang kami lakukan ini tentunya tidak bisa maksimal tanpa ada dukungan dan peran serta dari semua pihak termasuk masyarakat luas. Mari bersama-sama mewujudkan Kabupaten Trenggalek yang aman dan kondusif," tuturnya.