Surabaya (ANTARA) - Tim Child Friendly Cities Initiative (CFCI) United Nations Children's Fund (UNICEF) mengapresiasi langkah penerapan konsep Kota Layak Anak yang telah dirancang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Melihat kesiapan Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak sangat mengejutkan, karena semua terlibat hingga tingkatan bawah," kata Direktur Seksi Perlindungan Anak UNICEF Headquarter Shema Sen Gupta di Balai Kota Surabaya, Selasa.
Dia menyebut salah satu aspek yang disorotinya adalah ruang partisipasi bagi anak-anak untuk ambil bagian di dalam pembangunan Kota Surabaya.
Selain itu juga upaya pemerintah kota yang telah mewadahi hak anak dengan menyediakan beragam fasilitas, seperti Rumah Anak Prestasi (RAP) hingga Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di balai RW.
"Anak-anak dilibatkan di setiap tingkatan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa Arie Rukmantara menyatakan kedatangan tim tersebut untuk meninjau persiapan Kota Surabaya yang sebelumnya mengajukan diri sebagai Kota Layak Anak Dunia.
"Semua persiapan yang melamar itu prosesnya paling cepat 24 bulan dan paling lama 60 bulan," ujarnya.
Dia menyebut Tim CFCI melihat pola keberlanjutan dalam pembentukan skema perlindungan dan pemenuhan hak anak.
"Katakan CFCI dicapai di tahun ini, maka itu adalah generasi hari ini, tetapi bagaimana generasi setelahnya," ucap dia.
Sementara, Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan mengatakan upaya perlindungan anak terus ditingkatkan, terlebih pihaknya telah mendapatkan masukan dari Tim CFCI.
"Bangsa Indonesia 30 tahun yang akan datang dilihat dari anak-anak sekarang, insya Allah ke depan akan baik," ucapnya.
Lebih lanjut, Pemkot Surabaya memastikan terus melibatkan peran banyak pihak dalam menjamin anak-anak di wilayah setempat bisa menerima hak dan perlindungan.
"Kami sekarang membuat sistemnya, sehingga kami bisa mempersiapkan kota ini untuk generasi berikutnya," tutur Ikhsan.