16 Titik Perlintasan Kereta Api Rawan Ambles
Sabtu, 3 Desember 2011 13:34 WIB
Madiun - Sebanyak 16 titik perlintasan kereta api di wilayah PT KAI Daerah Operasional (Daop) VII Madiun rawan ambles dan banjir selama musim hujan.
Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun, Sugianto, Sabtu, mengatakan, 16 titik lintasan kereta api tersebut yang rawan ambles itu berada di antaranya berada di jalur Stasiun Kedunggalar-Stasiun Walikukun (Ngawi), Stasiun Paron-Stasiun Geneng (Ngawi), dan Stasiun Babadan-Stasiun Caruban (Kabupaten Madiun).
Selain itu, Stasiun Saradan (Kabupaten Madiun )- Stasiun Wilangan-Stasiun Bagor (Nganjuk) serta perlintasan di pinggiran Pare, Kediri.
"Kondisi tanah di sejumlah jalur tersebut tergolong labil sehingga mudah merekah dan ambles jika tergenang air akibat curah hujan tinggi," kata Sugianto.
Ia mengemukakan, terdapat sejumlah lintasan kereta api yang kedudukannya memang lebih rendah dari tanah sekitarnya, seperti di jalur rel kereta api sepanjang Stasiun Walikukun dan Stasiun Kedunggalar di Kabupaten Ngawi.
"Sehingga kereta api yang melintasi jalur tersebut harus pelan dan berhati-hati karena rawan ambles dan anjlok," kata mantan Manajer Komersial Daop VII Madiun ini.
Akibat kondisi tanah sekitar yang labil, rel sering turun atau berubah jarak. Karena itu, harus sering diperbaiki demi lancar dan nyamannya perjalanan kereta api
Untuk mengantisipasi rel ambles, pihak PT KA Daop VII Madiun terus melakukan pemantauan lintasan kereta api selama 24 jam.
"Ada petugas yang melakukan patroli selama 24 jam, terlebih di daerah rawan tersebut. Jika diketahui ada lintasan rel yang ambles maka akan segera dilakukan perbaikan," kata dia.
Perbaikan rel atau lintasan kereta di jalur rawan meliputi pengangkatan rel-rel yang sudah ambles dan penambahan ulang batu-batu kerikil di sekitar rel.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan juru penilik jalan rel dan masinis kereta api untuk mengetahui adanya jalur rel yang kurang sempurna.
Sugianto menjelaskan, pengangkatan rel minimal harus sejajar dengan ketinggian tanah di sekelilingnya, sehingga jika terjadi hujan tidak akan tergenang air ataupun banjir.
Ia menambahkan, meski terdapat beberapa titik yang rawan ambles, tapi ia menjamin lintasan kereta api di wilayah Daop VII Madiun dalam keadaan baik.
Perlintasan kereta api di daerah operasi Madiun sebagian besar telah berbantalan beton dan memiliki ukuran rel R54.
PT KA Daop VII Madiun memiliki 32 stasiun yang tersebar dari Ngawi hingga Mojokerto dan Kediri hingga Blitar yang panjang relnya mencapai 239,8 kilometer. (*)