Jatim Minta Komitmen Calon Ketum KONI Pusat
Selasa, 29 November 2011 20:28 WIB
Surabaya - KONI Provinsi Jawa Timur belum menentukan sikap soal figur calon ketua umum KONI Pusat periode 2011-2015 yang akan dipilih pada musyawarah olahraga nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 1-3 Desember 2011.
Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengemukakan bahwa dari tiga calon yang maju dalam bursa pemilihan, dua calon yakni Hendardji Supandji dan Tono Suratman sudah meminta dukungan.
"Tapi, sampai sekarang kami belum mengambil keputusan. Kami masih perlu melakukan komunikasi dengan kedua calon itu," katanya usai menerima kunjungan pengurus KONI Sumatera Selatan yang dipimpin Ketua Umumnya Muddai Madang.
Bursa pemilihan ketua umum KONI Pusat pengganti Rita Subowo diikuti tiga calon, yakni Hendardji Supandji (Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia), Tono Suratman (Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) dan Djati Waluyo (Sekretaris Jenderal KONI Pusat).
Abror mengatakan, Hendardji dan Tono Suratman secara resmi sudah meminta dukungan kepada KONI Jatim untuk maju dalam pemilihan ketua umum KONI Pusat.
"Kami memilih bersikap pragmatis saja, siapa dari para calon itu yang setuju mengembalikan jumlah nomor pertandingan PON 2012 sebanyak 555 nomor seperti tertuang pada SK Nomor 73 tahun 2010," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta calon ketua KONI Pusat bersedia melakukan pencabutan regulasi batasan usia atlet di beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON 2012, salah satunya karate.
Menurut Abror, perubahan jumlah nomor pertandingan menjadi 598 nomor yang diputuskan sepihak KONI Pusat pada April 2011 melalui SK Nomor 35 tahun 2011, sangat tidak masuk akal dan sarat kepentingan.
"Apalagi dalam SK baru itu, beberapa nomor andalan Jatim di sejumlah cabang olahraga ikut hilang. Tapi, ada daerah lain yang justru diuntungkan, seperti DKI Jakarta dan Riau sebagai tuan rumah PON," tambahnya.
Ia menegaskan, permintaan soal pengembalian jumlah nomor pertandingan dan pencabutan batasan usia atlet, bukan semata-mata untuk kepentingan Jatim, tetapi demi pembinaan olahraga yang lebih besar.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Sumsel Muddai Madang mengatakan, pihaknya juga belum mengambil sikap soal calon ketua umum KONI Pusat yang akan diusung pada Musornas, tetapi sudah memiliki gambaran.
"Kami masih perlu melakukan komunikasi dengan pengurus KONI daerah, termasuk Jatim. Yang jelas, kami akan memilih calon ketua umum terbaik," katanya.
Menurut dia, KONI Jatim, Sumsel dan DKI Jakarta bisa menjadi kunci dalam penggalangan dukungan suara bagi para calon ketua umum di Musornas nanti. (*)