Jakarta (ANTARA) - Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) Komite Olahraga Nasional Indonesia XIII menetapkan Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman sebagai Ketua Umum KONI periode 2019-2023 setelah terpilih secara aklamasi.
Marciano maju dalam bursa setelah dinyatakan lolos dari persyaratan yang ada dalam Keputusan Rapat Anggota KONI Tahun 2019 dan sesuai dengan Pasal 32 ayat 5 huruf (g) Anggaran Dasar KONI serta Keputusan Ketua umum KONI Pusat Nomor 4B dan menjadi calon tunggal.
Marciano sudah memiliki banyak pengalaman di dunia olahraga, di antaranya pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) selama dua periode dan Ketua Inkai Kalimantan Barat, serta Pembina Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi).
Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) itu mengajukan diri sebagai Ketua Umum KONI karena menganggap olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kehormatan bangsa.
Menurutnya, melalui olahraga masyarakat Indonesia bisa bersatu tanpa memandang adanya perbedaan ras, suku, serta agama.
“Bicara olahraga berarti berbicara merah putih,” kata Marciano usai ditetapkan sebagai Ketua Umum KONI di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa.
Seusai ditetapkan, ia mengutarakan keinginannya bertemu dengan para atlet Indonesia untuk mendengarkan kritik, saran, serta pendapat mereka sebagai bentuk kontribusi memajukan KONI menjadi lebih baik.
“Jangan jadikan atlet takut menyampaikan pendapat karena jika kritik mereka bagus maka bisa membantu kita untuk membangun olahraga untuk kedepannya,” ujarnya.
Marciano juga mengatakan niatannya untuk membuat olahraga sebagai salah satu media pembangunan karakter para generasi muda dengan menjadikan para atlet berprestasi sebagai inspirasi.
“Menempatkan Indonesia bisa sejajar dengan dunia agar kita melihat atlet-atlet kita berdiri di tempat paling tinggi. Kita jadikan atlet tersebut sebagai inspirasi anak-anak Indonesia,” katanya.
“Kuncinya adalah kebersamaan kita, marilah kita bersatu memajukan olahraga Indonesia menuju dunia,” tambahnya.