Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mengimbau masyarakat turut aktif mencegah kasus demam berdarah (DBD) dengan tindakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang), karena masih memasuki musim hujan.
"Selain itu, upaya pencegahan DBD adalah dengan pemberian Vaksin DBD. Kami dari sektor kesehatan dari Kementerian Kesehatan maupun Kesehatan Provinsi juga mendukung asal tidak melupakan PSN 3M," ucap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur drg. Sulvi Anggraeni, usai Talkshow Langkah Bersama Cegah DBD di salah satu mal di Surabaya, Sabtu.
Pihaknya mencatat kasus Demam Berdarah (DBD) di Jawa Timur pada Januari 2024 sebanyak 1.402 kasus, kemudian hingga Minggu ke-3 Februari menjadi sebanyak 3.638.
"Kalau tahun lalu mencapai 9.041, jika diprediksi misalnya tiga kalinya, sudah 9.000 lebih, jadi bisa hampir sama atau bisa melebihi dari kasus pada 2023," ujar Sulvi
Tren peningkatan tersebut, kata dia, datang di setiap musim hujan, bisa di akhir atau awal tahun.
"Mungkin waktunya bergeser-geser sedikit bulannya, tapi memang peningkatannya lebih banyak di musim hujan. Cuaca memang saat ini tidak bisa diprediksi. Kemarin waktu awal-awal Januari sebenarnya memang masih datar tiba-tiba naik lagi di Januari akhir sampai Februari," ujarnya.
Sulvi menambahkan upaya pencegahan DBD lainnya adalah dengan pemberian Vaksin DBD.
"Saat ini vaksin DBD baru bisa didapatkan dengan biaya pribadi, karena pemerintah belum memasukkannya dalam program. Kalau masyarakat mampu silakan membeli, karena kalau dilihat dari harganya itu jauh lebih murah dibandingkan kalau sudah terkena DBD dan harus mendapat perawatan di rumah sakit, itu pilihannya masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht memastikan vaksin DBD TAK-003 dapat diakses oleh masyarakat luas di Surabaya dan Jawa Timur.
Pihaknya bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah adanya kasus DBD secara efektif.
"Jadi komitmen kami lebih dari sekedar vaksin, yaitu kami mendukung Indonesia untuk mencapai target nol kematian akibat dengue pada 2030," ucapnya.