Banyuwangi (ANTARA) - Perum Bulog Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat sebanyak sekitar 1.100 ton beras medium digelontorkan untuk operasi pasar atau pasar murah termasuk pasok beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) ke toko-toko mitra selama periode 1 Januari sampai 20 Februari 2024.
Pimpinan Perum Bulog Banyuwangi Harisun menjelaskan, sebanyak 1.100 ton beras medium itu digelontorkan di setiap kegiatan operasi pasar khusus beras ke masing-masing kecamatan yang tersebar di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Sejak Januari sampai dengan hari ini kegiatan operasi pasar (untuk tekan harga beras) terus dilaksanakan. Harapan kami dari kegiatan pasar murah mampu menekan harga beras di pasaran," katanya saat dihubungi di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Selama ini, lanjut Harisun, operasi pasar bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dengan menggelar pasar murah di 25 kecamatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Di setiap kecamatan, Perum Bulog menyiapkan beras medium sebanyak 9-10 ton dan dijual dengan harga Rp10.200 per kilogram atau Rp51.000 untuk kemasan 5 kilogram.
"Kegiatan pasar murah khusus beras dilaksanakan di kantor kecamatan, ada juga digelar di pasar atau pusat keramaian di kecamatan tersebut. Jadi, tidak harus dilaksanakan di kantor kecamatan," ujar Harisun.
Ia menambahkan, sebanyak 1.100 ton beras yang digelontorkan selama periode 1 Januari sampai 20 Februari 2024 tidak hanya untuk kegiatan pasar murah, tapi juga dikirim ke pasar tradisional dan toko-toko mitra Bulog.
"Di toko-toko mitra Perum Bulog Banyuwangi, mereka menjual beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar atau SPHP sesuai harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp10.900 per kilogram," kata Harisun.