Surabaya (ANTARA) - Sejumlah wajah baru saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Dapil X mencakup Lamongan-Gresik diprediksi lolos ke Senayan mengacu pada hasil sementara di laman Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang bisa diakses di https://pemilu2024.kpu.go.id.
Ada beberapa nama baru yang sejak awal data di-publish relatif memiliki perolehan data tertinggi dan relatif stabil berdasarkan update pukul 19.30 WIB (17/2).
Salah satu nama yang memperoleh suara tertinggi di partai adalah Thoriq Majiddanor atau Jiddan. Caleg Partai NasDem tersebut diprediksi lolos dengan hasil suara sementara 41.477. Jiddan adalah putra mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Selain itu, juga ada nama baru yang cukup menyita perhatian publik. Seorang pengusaha muda yang memang di banyak survei diprediksi bakal lolos di Senayan yakni Ahmad Labib.
Caleg dari partai Golkar konsisten memperoleh suara tertinggi di antara caleg Golkar yang lain. Labib memperoleh 39.215.
Selain itu juga, ada nama baru lain yang memperoleh suara tinggi di partainya yaitu Nila Yani Hardiyanti yang juga merupakan Direktur Keuangan klub Gresik United memperoleh suara 42.039.
Meskipun bukan tertinggi di partainya, yakni PDIP Perjuangan, tetapi jika partai tersebut memperoleh 2 kursi, maka namanya berpeluang masuk ke Senayan.
Salah satu tim pemenangan Ahmad Labib. Jujun Fery menyatakan bahwa tingginya angka perolehan tersebut selaras dengan hasil input data internal.
"Berdasarkan hasil rekap data yang kami himpun dari form C1, saat ini kami sudah memastikan keunggulan di atas 30 persen. Selisihnya di Sirekap akan lebih tebal dari data real count-nya," kata Jujun.
"Kami mendokumentasi dengan rapi data C1 sebagai dasar untuk mengawal proses penghitungan manual di semua tingkatan penyelenggara pemilu," ujar Jujun yang merupakan koordinator tim Pemenangan Ahmad Labib.
Kendati demikian, Komisioner Divisi Data KPU Gresik Sidiq Notonegoro menyerukan kepada masyarakat untuk tetap menunggu hasil real count.
Dia mengatakan data info pemilu 2024 belum bisa dipastikan benar 100 persen. Saat ini pihaknya masih dalam pengecekan sejumlah kesalahan input yang dilakukan KPPS.
"Masih ada sejumlah kekeliruan input dari petugas TPS. Ini kami masih menyisir untuk melakukan perbaikan," kata Sidiq Notonegoro.