Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Ribuan personel gabungan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Satuan Polisi Pamong Praja, TNI, Polri dan perangkat daerah lainnya bergerak menertibkan alat peraga kampanye(APK) di Kabupaten Jember, Minggu.
Bawaslu Jember menggelar apel bersama dalam rangka pembersihan APK pada masa tenang Pemilu 2024 yang digelar di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
"Sebenarnya kami sudah mengimbau kepada para peserta Pemilu 2024 untuk menurunkan atau mencopot sendiri alat peraga kampanye, namun hingga memasuki masa tenang hari ini masih banyak ditemukan terpasang," kata Ketua Bawaslu Jember Sanda Aditya Pradana usai apel bersama di depan Kantor Pemkab Jember.
Menurutnya penertiban APK tidak hanya dilakukan di kawasan kota, namun seluruh kecamatan juga bergerak membersihkan atribut kampanye yang masih bertebaran karena sudah memasuki masa tenang.
"Panwas kecamatan bersama panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan pihak Muspika juga bergerak membersihkan alat peraga kampanye yang masih belum diturunkan oleh peserta Pemilu 2024," tuturnya.
Ia menjelaskan tim gabungan skala besar bergerak membersihkan seluruh alat peraga kampanye baik di kawasan kota hingga pinggiran, sehingga diharapkan tidak ada lagi atribut kampanye yang masih bertebaran saat masa tenang Pemilu 2024.
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jember Bambang Saputro mengatakan pihaknya siap membantu Bawaslu untuk menertibkan seluruh APK yang masih belum diturunkan oleh peserta pemilu.
"Para personel dibagi untuk melepas alat peraga kampanye di kawasan segitiga emas dan tiga kecamatan kota yakni Kecamatan Patrang, Kaliwates, dan Sumbersari," katanya.
Selain personel yang cukup banyak, lanjut dia, truk skylift diikutsertakan dalam penertiban untuk menurunkan alat peraga kampanye yang posisinya sulit dijangkau.
"Penertiban alat peraga kampanye itu menjadi prioritas bagi Satpol PP untuk membantu Bawaslu pada masa tenang dan menjelang berlangsungnya pemungutan suara pada 14 Februari 2024," ujarnya.
Pantauan di lapangan, penertiban alat peraga kampanye di sejumlah ruas jalan menyebabkan arus lalu lintas agak tersendat karena masih banyaknya baliho yang berdiri tegak di sepanjang jalan raya, sehingga petugas harus mengatur kendaraan melintas.