Disparta Jatim: Sengketa Kelud Tak Pengaruhi Wisatawan
Minggu, 20 November 2011 19:01 WIB
Kediri - Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur berharap adanya sengketa tentang Gunung Kelud (1.730 mdpl) antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Blitar, tidak mempengaruhi pariwisata, hingga tidak membuat wisatawan berpaling.
"Tidak ada pengaruhnya ini ada sengketa atau tidak. Yang namanya pariwisata ini tidak ada lintasan, pengunjung tidak kenal dan tahunya hanya objeknya saja," kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Disparta Jatim, Rudy Priyanto Oetomo saat dikonfirmasi tentang sengketa yang masih terjadi hingga dikhawatirkan menimbulkan dampak pada kunjungan wisatawan di Kediri, Minggu.
Rudy yang ditemui dalam acara "Rally Wisata Jawa Timur Tahun 2011" ini, mengatakan Gunung Kelud ini mempunyai potensi pariwisata yang cukup besar daripada hanya memandang sengketa wilayah saja.
Potensi itu di antaranya tentang keunikan dan eksotisme, di antaranya Gunung Kelud adalah mempunyai kubah lava yang akrab disebut sebagai anak gunung itu.
Bahkan, karena keunikan itu, gunung itu menjadi juara satu tingkat provinsi kategori wisata alam. Dengan itu, untuk saat ini provinsi juga gencar untuk mengkampanyekan wisata alam ini, di antaranya lewat acara-acara seperti "rally wisata" seperti ini.
"Kami akan ajukan fenomen ini ke tingkat nasional. Pada 2011 lalu, makam Bung Karno yang lolos, mudah-mudahan tahun ini Gunung Kelud," ucapnya.
Ia juga berharap, adanya penghargaan sebagai wisata alam terbaik ini juga berdampak positif bagi masyarakat. Mereka bisa mendapatkan penghasilan dengan berjualan berbagai macam produk maupun kerajinan tangan.
"Dampak pada masyarakat harus terlihat langsung dari potensi ini. Pemerintah juga harus pandai dalam pengelolaannya," ucapnya.
Menyinggung dengan kondisi gunung yang masih aktif, sementara pembangunan terus dilakukan, hingga dikhawatirkan percuma jika gunung itu meletus, Rudy hanya berharap hal yang positif saja. Ia berharap, hal ini tidak mempengaruhi tingkat perhatian dari pemerintah untuk terus mengembangkan objek wisata ini.
"Sama seperti Gunung Bromo saat meletus lalu, pemerintah juga memberi peringatan tentang bahaya dan memberi batasan hingga 1 kilometer dari lokasi gunung. Kami berharap, tetap waspada," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto mengatakan pemkab cukup mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh pemerintah provinsi, d imana Gunung Kelud menjadi yang utama sebagai wisata alam terbaik di Jatim itu.
Tentang sengketa alam, ia mengatakan pemkab mempunyai bukti otentik tentang letak geografis itu berada di Kabupaten Kediri. Pihaknya tidak gusar, dan akan terus melakukan pembenahan demi pariwisata di Kediri.
Ia juga menyebut, tingkat kunjungan di gunung ini cukup tinggi. Tiap akhir pekan, hari Sabtu-Minggu, kunjungan wisatawan mencapai 2.000 pengunjung, sementara di hari-hari biasa antara 500 sampai 1.000 pengunjung. Bahkan, saat ini realisasi pendapatan juga sudah melebihi target, di mana ditargetkan pada 2011 ini dengan pendapatan Rp750 juta.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Blitar, Wiyakto enggan berkomentar tentang kebijakan provinsi yang menganugerahkan Gunung Kelud sebagai wisata alam terbaik se-Jatim pada 2011 ini. Pihaknya sampai saat ini masih terus menunggu keputusan dari pusat tentang sengketa gunung geografis tersebut.
"Kami sudah ajukan sampai 18 peta tentang letak geografis tersebut. Kami masih menunggu dari pusat tentang sengketa itu. Masalah Provinsi Jatim memberikan anugerah itu pada Kabupaten Kediri, itu kebijakan dari provinsi," ucap Wiyakto.
Kedatangan rombongan provinsi dalam rangka "Rally Wisata Jawa Timur Tahun 2011". Kegiatan itu diikuti oleh sekitar 75 mobil yang berlaga dalam "off-road".
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf dengan rute mulai dari Surabaya, Mojokerto, Jombang, Magetan, dan berakhir di Kabupaten Kediri.(*)