Surabaya (ANTARA) - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Partai Gerindra di Jawa Timur mampu mengungguli perolehan milik PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Elektabilitas Gerindra tertinggi di Jawa Timur. Ada peningkatan signifikan dibanding Desember 2023," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melaui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Jumat.
Persentase elektabilitas Gerindra di Jawa Timur sebesar 22,2 persen. Sedangkan, elektabilitas PDI Perjuangan sebanyak 18,3 persen dan disusul PKB dengan 18 persen.
Burhanuddin menyebut kenaikan elektabilitas Gerindra dipengaruhi kinerja kader di Jawa Timur dan coattail effect dinamika dari bergulirnya tahapan jelang Pilpres 2024, angka Prabowo Subianto meroket di Jatim.
"Dinamika pilpres ada efek elektoral ke partai yang mengusung. Gerindra mengancam elektoral PDIP dan PKB," tambahnya.
Survei ini dilakukan di Jawa Timur pada 14-19 Januari 2024. Populasi survei ini adalah warga Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Metode survei multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 810 responden, dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel yang diambil berasal dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang teretribusi secara proporsional. Survei dilakukan dengan wawancara secara tatap muka.
Berikut elektabilitas 18 partai politik di Jawa Timur versi Indikator Politik:
1. GERINDRA 22,2 persen.
2. PDIP 18,3 persen.
3. PKB 18 persen.
4. GOLKAR 9,5 persen.
5. DEMOKRAT 5,6 persen.
6. NASDEM 4 persen.
7. PAN 3,1 persen.
8. PPP 2,3 persen.
9. PKS 1,8 persen.
10. PSI 1,1 persen.
11. BURUH 0,2 persen.
12. HANURA 0,2 persen.
13. UMMAT 0,2 persen.
14. PERINDO 0,1 persen.
15. PBB 0,0 persen.
16. GARUDA 0,0 persen.
17. GELORA 0,0 persen.
18. PKN 0,0 persen.
Tidak tahu/tidak menjawab 13,4 persen.
Lembaga survei: Elektabilitas Gerindra ungguli PDIP dan PKB di Jatim
Jumat, 2 Februari 2024 19:36 WIB
Dinamika pilpres ada efek elektoral ke partai yang mengusung