Sidoarjo (ANTARA) - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) tahap pertama yang diikuti 160 peserta dengan 10 kelas.
Kepala BPVP Sidoarjo Aiza Akbar dalam keterangannya di Sidoarjo, Kamis, mengatakan tujuan dari menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi sesuai kebutuhan dunia industri atau kewirausahaan.
"Awalnya yang mendaftar 600 orang lebih, kemudian dilakukan seleksi menjadi 489 orang dan selanjutnya diseleksi lagi menjadi 160 orang yang bisa mendapatkan pelatihan tersebut dengan 10 kelas dibuka," katanya.
Ia menyebutkan pelatihan tersebut meliputi desainer grafis, digital marketing, menjahit pakaian wanita dewasa, menjahit upper sepatu, operator listrik industri, room attendent, operator forklift, pengoperasian mesin CNC, pengoperasian mesin produksi, dan plate welder SMAW 3G.
"Dengan sertifikasi kompetensi, AK-1 dan SIO bagi peserta pelatihan forklift, maka diharapkan lebih mudah menemukan pekerjaan di dunia industri mengingat saat pelatihan tersebut dibuka, kami sudah petakan kebutuhan industri dan alumni BPVP mendapatkan prioritas di beberapa perusahaan," katanya.
Dalam pelatihan, peserta mendapatkan modul, materi, bahan pelatihan, makan siang, uang harian, dan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Selanjutnya peserta mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Untuk kejuruan forklift yang lulus mendapatkan surat izin operasi (SIO) dan semua peserta akan mendapatkan kartu pencari kerja sehingga bisa dimonitor serta didukung pemerintah daerah untuk mendapatkan pekerjaan.
Aiza menyebutkan, peserta diberi kebebasan untuk mengikuti lebih dari satu kelas atau memilih untuk mengikuti pelatihan sekali saja.
Syaratnya, kata dia, pilihan kelas harus sejalan dan linear dengan kelas sebelumnya. Ini memberikan kemudahan bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan di bidang berbeda.
"Lebih dari sekadar pelatihan, BPVP Sidoarjo memiliki tujuan jangka panjang yang mencakup peningkatan angka keterserapan di pasar kerja. Kami berharap dengan memberikan pelatihan berkualitas, penerima manfaatnya bisa lebih banyak, menciptakan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Aiza.