Malang - Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di wilayah Kota Malang, Jawa Timurm mewajibkan setiap mahasiswa asingnya untuk tinggal di asrama demi keamanan dan kenyamanan mereka. Sekretaris Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang Sutaman, kamis mengemukakan, mahasiswa asing yang kuliah di UIN wajib tinggal di ma'had (asrama) hingga kuliah mereka selesai (lulus). "Berbeda dengan mahasiswa Indonesia yang wajib tinggal di asrama hanya selama satu tahun, mahasiswa asing ini harus tinggal di ma'had. Aturan yang wajib ditaati juga sama dengan mahasiswa Indonesia, yakni pada pukul 21.00 WIB, mereka harus sudah masuk ma'had," tegasnya. Mahasiswa asing yang menempuh pendidikan tinggi di UIN Maliki Malang sebanyak 82 orang dan berasal dari 11 negara, di antaranya dari Thailand, Malaysia, Rusia, Singapura serta beberapa negara di kawasan Afrika dan Arab. Ia mengakui, mewajibkan seluruh mahasiswa asing tinggal di ma'had tersebut juga untuk memudahkan pihak kampus untuk mengontrol mereka, karena di ma'had juga ada petugas keamanan. Mereka juga wajib berperilaku Islami. Seperti halnya di UIN Maliki, mahasiswa asing di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) khususnya mahasiswa baru (maba), pada tiga bulan pertama juga wajib tinggal di asrama untuk memudahkan pengawasan. "Tidak hanya menyangkut keamanannya saja, tapi juga perilaku karena adat dan budaya mereka berbeda dengan di Indonesia. Namun, alhamdulillah sampai saat ini mahasiswa asing tersebut cepat bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya," kata Humas UMM, Nasrullah. Menurut Nasrul, setelah menjalani fase tiga bulan di asrama, mereka (mahasiswa asing) akan dipindahkan ke asrama Al-Kautsar yang lokasinya masih di kawasan kampus UMM III.Jumlah maahsiswa asing di UMM saat ini tercatat sebanyak 120 orang dari berbagai negara. Sementara Universitas Brawijaya (UB) masih menggodok formulasi tempat tinggal bagi mahasiswa asing."Kami akan menggelar dialog dulu, apa yang menjadi keinginan mereka selama masa kuliah, apakah perlu tinggal di asrama atau kos di kawasan yang dekat dengan kampus," kata PR III UB Ainurrasjid. Setiap tahunnya mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di UB rata-rata mencapai 200 orang. Beberapa tahun lalu Rektor UB Prof Dr Ir Yogi Sugito mempunyai gagasan mewajibkan mahasiswanya tinggal di asrama. Gagasan ini akan dilaksanakan setelah pembangunan asrama internasional di kawasan Puncak Dieng rampung dibangun. Hanya saja rencana pembangunan asrama tersebut terpaksa ditangguhkan karena UB harus merealisasikan pembangunan Rumah Sakit Akademik (RSA) UB di Jalan Soekarno Hatta yang didanai pemerintah pusat sebesar Rp600 miliar. (*)
Berita Terkait
PTN/PTS di Kota Malang diizinkan gelar wisuda tatap muka
23 Maret 2021 20:10
Cara Mencintai Indonesia ala Mahasiswa Asing
24 Oktober 2015 09:04
KKMB Malang Gandeng 12 PTN/PTS Percepat Penyaluran Kredit UMKM
9 Februari 2014 18:10
Anggota DPRD Jatim salurkan bantuan biaya pendidikan
48 menit lalu
Dindik Jatim pastikan kesiapan sekolah-siswa hadapi SNBP 2026
29 Desember 2025 14:12
Syaiful Ma'arif terpilih pimpin IKA FH Unair periode 2025-2030
28 Desember 2025 20:25
Relawan UMSURA dirikan pos kesehatan di wilayah terisolir banjir
28 Desember 2025 09:17
Majelis Dzikir PP Nurul Ummah rangkul kampus dan ormas lokal
26 Desember 2025 17:26
