Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan diversifikasi profesi dari kalangan hafiz dan hafizah atau penghafal Kitab Suci Al Quran.
"Sekarang penghafal Al Quran juga menjadi prioritas untuk jurusan kedokteran dan menjadi pakar coding karena ingatan yang tajam," katanya saat menghadiri prosesi Wisuda Tahfidz Al Quran Gerakan Lamongan Menghafal (GLM) tahun 2024 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Senin.
Karenanya Gubernur Khofifah mendorong sinergi antara pesantren dan sekolah sehingga dapat menjalin hubungan dengan perguruan tinggi negeri (PTN) yang sudah menyiapkan kuota untuk penghafal Al Quran di jurusan kedokteran, serta menawarkan program studi coding.
"Pak Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat ini sedang mencari hafizah untuk dilatih sebagai partner ahli coding. Ini adalah upaya untuk melakukan diversifikasi profesi melalui basis hafizah," ujarnya.
Khofifah menjelaskan banyak perguruan tinggi negeri maupun swasta, hingga TNI dan POLRI, yang saat ini telah membuka jalur pendaftaran khusus hafiz-hafizah.
Mantan Menteri Sosial itu menyampaikan apresiasinya kepada para hafizah. Ia mengajak para hafizah untuk tidak lupa mengamalkan hafalan Al Quran sebagai penuntun hidup dan menjadi penyeimbang hidup bagi masyarakat.
Khofifah juga memberi acungan jempol kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan beserta para ustaz dan ustazah, sekolah dan pesantren yang selalu memotivasi siswa-siswinya untuk mencintai Al-Quran dan menjadikannya pegangan hidup berbangsa dan bernegara.
"Hari ini yang diwisuda adalah para penghafal 30 Juz. Semoga ini menjadi referensi bagaimana Al Quran menjadi penunjuk jalan yang terang bagi kita semua. Semoga apa yang telah dihafalkan dapat bisa membawa perubahan. Jangan lupa selalu diamalkan dan dijaga hafalannya terutama di hadapan gempuran gawai," tutur Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu.