Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meminta anak muda setempat tidak malu terjun ke dunia bisnis pertanian dari peternakan karena potensinya sangat besar dan terbuka luas.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mencontohkan seorang pemuda asal Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Adam Sugandha (28) bisnis ternak sapi dalam kurun waktu tiga tahun mampu mendapatkan omzet miliaran rupiah.
"Mas Adam adalah buktinya. Dengan beternak sapi dia bisa sukses hingga beromzet miliaran rupiah," ujarnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Bupati Ipuk mengapresiasi apa yang telah dilakukan Adam, dan pemuda yang merintis ternak sapi sejak tiga tahun lalu itu bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang lain.
Menurutnya, Banyuwangi sendiri memiliki banyak program yang mendorong anak-anak muda daerah untuk terjun ke bisnis pertanian, dengan segala sub-sektornya. Salah satunya, Banyuwangi menggeber program Jagoan Banyuwangi yang di dalamnya ada Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, serta Jagoan Digital.
Selain membuka kelas inkubasi bisnis, lanjut Ipuk, program Jagoan Banyuwangi juga menyediakan hadiah senilai ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi peserta.
"Kami terus mendorong agar anak muda Banyuwangi punya kemampuan bisnis. Kami juga siapkan stimulus modalnya, sehingga mereka tidak hanya menunggu lowongan kerja, melainkan bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri," katanya.
Sementara Adam Sugandha mengaku mulai merintis usaha ternak sapi tiga tahun lalu berawal dari coba-coba merawat lima ekor sapi pada 2020, dan hingga sekarang memiliki 50 ekor sapi. Sapi-sapi milik Adam mayoritas merupakan sapi jenis unggul dengan berat mencapai 1.200 kg.
"Ada jenis limosin dan simental. Kami juga punya pegon dan Madura untuk konsumen yang menginginkan harga ekonomis," kata Adam.
Dia juga menceritakan, Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin pernah membeli sapi dari peternakan "Enzo Farm Banyuwangi" milik Adam.
Adam juga mulai berbisnis jual beli sapi, selain sapi potong, juga jual beli sapi kontes dengan harga fantastis.
"Semakin serius menggeluti, saya semakin hobi. Saya mulai tertarik mengikuti kontes sapi di berbagai daerah. Alhamdulillah sering juara. Dari sanalah, relasi dan jaringan saya bertambah sehingga pasar saya juga semakin luas," ujar Adam.
Ia menyebutkan, dalam setahun mampu menjual sebanyak 300 ekor sapi dengan omzet mencapai Rp5 miliar. Selain Banyuwangi, permintaan datang dari Jakarta, Bogor, Kediri, dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Harganya pun bervariasi antara Rp15 juta hingga Rp150 juta.
"Momen Idul Adha itu paling ramai. Seperti tahun lalu, Pak Presiden dan Wapres juga beli sapi dari kami. Milik Pak Jokowi 1,2 ton jenis simental, sedangkan milik Pak Ma’ruf Amin 1,1 ton jenis limosin," katanya.