Pemkab Malang Beri Pelatihan Kerja Mantan TKW

Malang - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, memberikan pelatihan kerja bagi para mantan tenaga kerja wanita yang tidak kembali bekerja ke luar negeri sehingga dapat menjadi bekal bekerja untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang Djaka Ritamtama, Jumat mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memberikan pelatihan kerja para mantan tenaga kerja wanita (TKW) guna menekan angka perceraian yang dipicu faktor ekonomi. "Agar masalah ekonomi tidak lagi menjadi masalah, kami akan memberikan pelatihan kerja bagi para mantan TKW yang sebelumnya bekerja di berbagai negara tujuan dan tidak kembali lagi," tegasnya. Ia mengemukakan, tingginya angka perceraian di Kabupaten Malang, sebagian besar diajukan oleh para mantan TKW yang tidak lagi bekerja ke luar negeri, sehingga kesulitan ekonomi dan akhirnya mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) setempat. Pengajuan gugatan cerai yang dilayangkan ke PA Kabupaten Malang rata-rata mencapai 600 kasus dan sebagian besar diajukan oleh para mantan TKW. Oleh karena itu, lanjutnya, dengan adanya pelatiahn kerja tersebut diharapkan mampu mengurangi angka perceraian di daerah itu yang terutama yang diajukan oleh para mantan TKW. Selain memberikan pelatihan kerja bagi para mantan TKW, kata Djaka, pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan di luar Kabupaten Malang. "Bentuk kerja sama iniadalah pengiriman tenaga kerja asal Kabupaten Malang untuk ditempatkan di perusahaan bersangkutan, sehingga angka pengangguran di daerah ini bisa terus berkurang setiap tahunnya," tegas Djaka. Angka pengangguran di Kabupaten Malang setiap tahunnya terus berkurang, bahkan dalam dua tahun terakhir ini turun cukup signifikan, yakni dari sekitar 71 ribu jiwa turun menjadi 41 ribu jiwa. Sedangkan jumlah TKW asal Kabupaten Malang yang berangkat ke beberapa negara tujuan, seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Korea dan negara-negara di kawasan Timur Tengah mencapai 4000-4500 orang setiap tahun.(*)