Surabaya (ANTARA) - Seiring perkembangan zaman di era digital saat ini tak dapat dipungkiri setiap orang dituntut untuk belajar mengelola dan menyampaikan informasi lewat jaringan internet.
Namun, dalam proses pengelolaan menyampaikan informasi di era digital perlu kesadaran dan bijak. Karena, sampai saat ini masih banyak setiap orang menerima dan terpapar informasi hoaks, lewat berbagai platform media sosial.
Seperti yang dilakukan Pengurus Masjid Al Akbar Surabaya. Di era digital justru menjadi makin memudahkan dalam berdakwah lewat beberapa platform media sosial, seperti facebook, instagram, youtube dan lainnya.
Dakwah digital merupakan program pengurus Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, dan sudah berlangsung sejak tahun 2010 memasuki era android. Sejak itu pula pengurus Masjid Al Akbar Surabaya, memanfaatkan aplikasi WhatsApp (WA) grup karena dinilai lebih interaktif dan murah.
Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Helmy M Noor menceritakan, pada tahun 2001 setahun setelah peresmian Masjid Al Akbar Surabaya oleh Presiden RI keempat Abdurrachman Wahid atau Gus Dur pada 10 November 2000, pengurus masjid menggunakan kaset pita dan radio dan membeli mesin aplikasi SMS center untuk menyampaikan informasi kegiatan kepada puluhan ribu jamaah.
"Tapi kami juga memiliki keterbatasan, lalu kami pun membangun studio radio dan studio dakwah digital yang terletak di lantai bawah masjid, yang dikembangkan sebagai ruang media center digital yang tujuannya publikasi, dakwah/syiar, dan dokumen/data digital," katanya.
Sejak 2015 dan hingga saat kini, Masjid Al Akbar Surabaya telah sukses merambah ke laman www.masjidalakbar.or.id dan kanal media sosial.
Masjid Al Akbar saat sekarang sudah membiasakan siaran langsung kegiatan shalat Jumat dan sejumlah agenda pengajian.
Kegiatan di masjid itu langsung disiarkan lewat youtube, sehingga begitu jamaah pulang ke rumah dan masih penasaran dengan pesan khutbah, maka tinggal buka gawai-nya dan memutar ulang ceramah.
Studio dakwah digital di Masjid Al Akbar bertujuan selain menjadi tempat materi dakwah digital, juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan lainnya, seperti sarana mengajak masyarakat berinfaq, zakat, atau sedekah.
"Masjid Al Akbar juga melakukan ikhtiar untuk mendekatkan masjid dengan publik milenial dan masyarakat secara umum. Melalui program edukasi dan aplikasi berupa virtual tour (wisata religi/tour de masjid) seperti yang dimiliki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah, yakni: https://www.masjidalakbar.or.id/virtualtour/," kata Helmy.
Helmy menambahkan, program digitalisasi Masjid Nasional Al Akbar Surabaya juga mendorong sinergi dan kolaborasi dengan kalangan pesantren dengan membentuk "Asosiasi Youtuber Santri Indonesia" atau AYSI serta bekerja sama dengan Progresif TV, Tambakberas TV, Al Hikam TV dan Madu TV serta lainnya.
Anugerah ANTARA Jatim
Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) Helmy M Noor meraih penghargaan "Anugerah ANTARA Jatim 2023" pada 15 Desember lalu, untuk kategori "Tokoh Muda Inovator Dakwah Digital Pesantren dan Masjid" dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jatim.
"Alhamdulillah apa yang kami lakukan mendapat apresiasi dari ANTARA, karena itu saya mengucapkan terima kasih atas sinergi dan kolaborasi selama ini dari keluarga besar Asosiasi Youtuber Santri Indonesia (AYSI), Masjid Al Akbar TV, Progresif TV, Tambakberas TV, Al Hikam TV, Madu TV dan lainnya," katanya.
Anugerah atau penghargaan ANTARA Biro Jatim itu diserahkan langsung oleh Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir di salah satu gedung di Surabaya, pada Jumat (15/12).
Selain Helmy, peraih penghargaan lainnya adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kategori "Tokoh Pelopor dan Penggerak Nawa Bhakti Satya" sehingga layak menyandang gelar Lifetime Achievement.