Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, memanfaatkan gas metan yang diproduksi dari pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Selopuro untuk menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar elpiji.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ngawi M Taufiq Agus Susanto mengatakan ada sekitar 10 kepala keluarga di sekitar TPA Selopuro memperoleh manfaat penyaluran gas metan sampah untuk energi panas atau bahan bakar kompor pengganti elpiji.
"Sejauh ini sudah ada 10 jaringan rumah tangga yang terpasang instalasi gas metan dari pengolahan sampah di TPA Selopuro. Masyarakat tersebut dapat memanfaatkan secara gratis untuk kebutuhan memasak setiap hari," ujar Taufiq, di Ngawi, Senin.
Menurut dia, pemanfaatan gas metan sebagai sumber energi alternatif telah dilakukan di TPA Selopuro, Kecamatan Pitu melalui tahapan pengumpulan gas, penyaluran gas, pemurnian gas, dan pemanfaatan gas.
Baca juga: Pemkab Ngawi fasilitasi sertifikasi halal gratis khusus pelaku UMKM
Timbunan sampah yang mengandung sampah organik yang ada di TPA Selopuro akan diproses dan terurai hingga menghasilkan gas bio atau land fill gas (LFG) yang didominasi oleh gas metana (CH4).
Ditargetkan pada tahun depan pemanfaatan sebagai energi alternatif tersebut mampu mencukupi kebutuhan bahan bakar terhadap 60 rumah warga yang ada di sekitar TPA.
"Hal itu dapat mewujudkan target atau tujuan kita untuk mengadakan kampung mandiri energi dengan pemanfaatan gas metan dari sampah TPA Selopuro," kata dia.
Ia menambahkan, selain gas metan, pengolahan sampah di TPA Selopuro juga menghasilkan kompos yang dimanfaatkan untuk pupuk tanaman serta budi daya maggot untuk pakan ternak dan ikan.
Sesuai data, produksi sampah yang masuk ke TPA Selopuro setiap hari mencapai 35 ton yang mayoritas dihasilkan dari sampah rumah tangga.
"Optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan sampah harus dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah di TPA serta memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti untuk gas metan, kompos, mengurangi sumber emisi yang berdampak pada perubahan iklim, dan manfaat lainnya," kata Taufiq.