Kediri (ANTARA) - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nonton bareng pergelaran wayang kulit bersama warga di Desa Kempleng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (2/12) malam.
SBY didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Partai Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio, dan anggota DPRD Jatim Subiyanto.
SBY berbaur dengan warga desa sambil menikmati pergelaran wayang kulit yang menampilkan dalang kondang Ki Rudi Gareng dengan mengangkat cerita Tumurune wahyu godho wesi inten.
SBY yang mengenakan batik lengan panjang warna cokelat mendapat sambutan antusias dari warga Desa Kempleng, Kecamatan Purwoasri.
Pada kesempatan itu, SBY mengaku sangat senang hadir ke pergelaran wayang kulit tersebut karena selalu cinta kepada budaya Indonesia, khususnya seni pewayangan.
"Saya ingin menyapa kembali saudara-saudara saya rakyat Indonesia yang ada di Desa Kempleng, Kecamatan Purwoasri, Kediri," kata SBY dalam keterangan tertulis yang diterima di Kediri, Minggu.
SBY mengatakan wayang memang harus dilestarikan sebagai seni budaya unggulan yang banyak menceritakan kehidupan manusia dan refleksi kehidupan masyarakat bangsa dan negara.
"Makanya kita harus hormati para seniman, juga dalang-dalang yang terus melestarikan seni pewayangan," katanya.
Pada tahun politik, saat sedang berlangsung pemilu presiden dan pemilu legislatif, SBY juga mengajak masyarakat untuk mendoakan presiden Indonesia mendatang dapat memimpin Indonesia dengan sebaik-baiknya dan menyejahterakan masyarakat.
Ia juga memberi acuan kepada masyarakat seperti apa seharusnya seorang pemimpin itu sesuai tokoh-tokoh pewayangan.
"Karena saya mencintai rakyat, saat saya mendapatkan amanah dari rakyat, saya selalu ingat nilai-nilai pewayangan kalau kamu jadi pemimpin, termasuk seorang presiden harus punya tiga sifat, " ungkap SBY.
Ketiga sifat itu adalah seorang pemimpin harus bersifat pamong ing jagat, yakni membimbing, mengayomi, dan mencintai rakyat yang dipimpin, adil melindungi semua serta tidak membeda-bedakan.
Kedua, pemimpin harus bisa merantasi. "Kalau ada yang menyerang dari negara lain, tampil di depan menghadapi. Kalau ada krisis ekonomi, bencana alam, harus bisa jalankan tugas negara ini seperti Arjuno lelananging jagat," kata dia.
Seorang pemimpin, kata SBY, juga harus seperti Krisna, sebagai syarat ketiga, yakni punya strategi, bisa memberi nasihat, dan menunjukkan ke masyarakat Indonesia mau dibawa ke mana.
"Itulah yg disebut pepadangeng jagat," kata SBY.
Ia berharap semua yang disampaikannya itu kelak dimiliki oleh pemimpin Indonesia mendatang agar negara tenteram, tenang, dan mempunyai harapan yang baik.
"Indonesia makin adil damai, makin sejahtera," tegas dia.
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan sosok SBY adalah presiden yang selalu memikirkan rakyat dengan program program-program nyata untuk menyejahterakan rakyat.
Emil juga mengingatkan terkait program dana desa yang Undang-Undang Desa juga dilahirkan pada era SBY.
Emil juga sangat bahagia karena SBY berkenan hadir meski acaranya digelar di pelosok desa.
"Biasanya kan di pendopo yang besar, ini desa dan beliau berkenan. Saya ingin datang ke desa, pingin ketemu warga di desa begitu kata Pak SBY. Matur nuwun Pak SBY," kata Emil.
Sebelumnya, SBY juga menikmati sajian makanan masa kecil, yaitu mampir ke warung rujak cingur Mbok Bo di Kediri.