SBY: Keselamatan Warga (Terdampak Kelud) yang Utama
Selasa, 18 Februari 2014 12:21 WIB
Oleh GNC Aryani
Malang (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa keselamatan warga di sekitar Gunung Kelud (1731 mdpl) merupakan prioritas utama pemerintah dalam masa tanggap darurat pascaerupsi.
"Mohon sabar dulu supaya selamat.Yang kita utamakan keselamatan, rumah rusak bisa diperbaiki, lahan pertanian rusak bisa diganti," kata Presiden Yudhoyono, Selasa siang, saat meninjau Pos Pelayanan Pengungsi Pujon yang terletak di gedung serbaguna Koperasi Susu Pujon, Kabupaten Malang, Selasa siang.
Di hadapan ratusan pengungsi, Presiden dengan didampingi Ibu Ani Yudhoyono meminta agar warga mendengarkan imbauan pemerintah untuk tetap berada di pengungsian hingga situasi aman.
"Tujuan kami adalah menyelamatkan jiwa jadi saya harap kerja sama yang baik. Tolong didengarkan apa yang disampaikan pejabat pemerintah, baik pusat maupun daerah, dengan demikian akan membawa kebaikan," katanya seraya berharap agar Gunung Kelud segera tenang.
Pada kesempatan itu Presiden menjelaskan maksud kedatangannya ke Malang untuk melihat langsung dampak dari letusan Gunung Kelud, agar pemerintah bisa melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak karena bencana ini dengan tepat.
"Perbaikan itu mencakup, rumah yang rusak, fasilitas kesehatan, sekolah, termasuk pertanian yang rusak," ujarnya.
Terhadap para relawan, Presiden mengucapkan terima kasih atas bantuan dan pelayanan yang diberikan.
Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono dengan didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta sejumlah menteri tiba di lokasi sekitar pukul 11.15 WIB.
Posko Pengungsi Pujon menurut Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang Priadi Wiyono, menampung sekitar 600-700 orang pengungsi dan dilengkapi dengan dapur umum yang melayani 7.000 pengungsi dan petugas yang tersebar di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
"Kami melayani kebutuhan untuk 7.000 pengungsi, sekitar 600-700 pengungsi ada di sini sementara yang lain ada di 18 kantong pengungsi di rumah warga di sekitar sini yang didrop makanan dari sini," paparnya.
Ia menambahkan bahwa dapur umum Tagana itu beroperasi sejak Jumat (14/2) dan menyediakan makan pagi, siang dan malam dengan menu nasi, sayur dan lauk pauk serta kebutuhan dasar seperti kelengkapan bayi dan bahan pokok.
Untuk mengoperasikan dapur umum tersebut Tagana mengerahkan 63 anggotanya dan dibantu oleh para relawan.
Selain dapur umum Tagana, posko pengungsi Pujon juga dilengkapi oleh rumah sakit lapangan dan mobil pintar bagi anak-anak pengungsi.
Sejumlah pengungsi lanjut usia tampak mendapat layanan di posko kesehatan, beberapa di antaranya menggunakan infus. Keluhan yang dialami oleh para pengungsi rata-rata adalah iritasi mata.
Erupsi pertama Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang terjadi pada Kamis (13/2), pukul 22.50 WIB. Dan diperkirakan jumlah material vulkanik yang dimuntahkan mencapai 120 juta hingga 200 juta meter kubik.
Sebaran abu vulkanik dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2) mencapai sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut terjadi akibat letusan yang mencapai tinggi 17 kilometer (km) dengan volume material abu sangat besar mencapai hingga 200 juta meter kubik terbawa angin ke berbagai arah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada ketinggian letusan 1500 meter hingga 3000 meter arah angin menuju utara dan timur laut. Sedangkan ketinggian 5000 meter angin mengarah ke barat laut.
Letusan antara ketinggian 10.000 hingga 15.000 meter arah angin menuju ke barat dan barat daya. Sedangkan hingga ketinggian 17.000 meter arah angin menuju ke timur.
Turut dalam kunjungan kerja kali ini, antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkes Nafsiah Mboi, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya.(*)