Madiun (ANTARA) - Jenazah Kopral Dua (Anumerta) Dwi Bekti Probo Siniwoko (28), anggota Yonif 411/Pandawa yang gugur saat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Madiun, Jawa Timur, Senin.
Pemakaman dilakukan secara militer dengan dipimpin Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Haryanto.
Almarhum Probo Siniwoko yang gugur dalam tugas mendapat kenaikan pangkat luar biasa sebagai penghargaan dari negara atas darma baktinya kepada nusa dan bangsa, dari pangkat sebelumnya prajurit kepala menjadi kopral dua anumerta.
"Keluarga besar TNI AD sangat berduka cita kehilangan prajurit terbaik. Almarhum Kopda Anumerta Dwi Bekti Probo Siniwoko merupakan kusuma bangsa yang gugur dalam menunaikan tugas negara. Sebagai tanda jasa bagi prajurit yang gugur dalam tugas, mendapatkan hak berupa kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat," ujar Mayjen TNI Haryanto dalam sambutan upacara pemakaman militer tersebut.
Bagi keluarga yang ditinggalkan Kopda Probo mendapat santunan dari Asabri, santunan janda, dan biaya anak sekolah, serta pengembalian tabungan dan perawatan jenazah dari Mabes TNI AD.
Sebelum dimakamkan, jenazah Kopda Anumerta Probo disemayamkan di rumah duka Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan.
Anggota TNI asal Magetan tersebut meninggal dunia setelah terjadi kontak senjata dengan anggota KKB di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (25/11). Selain Probo, ada dua personel TNI AD lain yang juga gugur dalam baku tembak tersebut.
Kepada keluarga dan rekan Probo, Mayjen Haryanto menyatakan bahwa almarhum Probo merupakan anggota TNI yang berdedikasi dan berjiwa besar.
"Almarhum memiliki dedikasi yang tinggi dalam pengabdian dan pengorbanannya kepada masyarakat, bangsa dan negara," katanya.
Probo meninggalkan seorang istri bernama Dita Kurnia Putri (27) yang dinikahi pada 2021 dan seorang anak yang baru berusia satu bulan, Yudhistira Cakrayudha Siniwoko.
"Suami saya bertugas di Papua sekitar lima bulan, saat itu saya hamil lima bulan. Sekarang anak kami sudah lahir berusia satu bulan dan belum pernah bertemu ayahnya secara langsung," kata Dita.
Dita mengaku terakhir berkomunikasi dengan suaminya pada Kamis (23/11) sore. Saat itu Probo pamit kepada sang anak yang masih bayi melalui fasilitas panggilan video bahwa hendak tugas ke hutan.