Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, Jawa Timur meminta warga rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal sepekan sekali guna mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang rawan terjadi saat musim hujan.
Kepala Dinkes, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani di Madiun, Jumat mengatakan pemberantasan sarang nyamuk sangat efektif untuk memutus rantai kehidupan nyamuk pembawa virus dengue. Sehingga penyebaran penyakit demam berdarah dapat dicegah.
"Dari larva sampai menjadi jentik nyamuk membutuhkan waktu sekitar tujuh hari. Untuk memutus rantai kehidupan nyamuk, kita semua harus rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk minimal seminggu sekali," ujar Denik.
Menurut dia, sejatinya penularan penyakit demam berdarah memang tidak mengacu pada musim. Pada saat kemarau juga ada kasus DB. Sementara, pada musim hujan kewaspadaan memang perlu ditingkatkan karena ada banyak tempat perindukan nyamuk.
Tempat perindukan nyamuk, lanjutnya, bisa muncul di dalam maupun luar rumah. Air hujan bisa menggenang dimana saja. Dengan demikian, perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang tidak hanya di dalam rumah tetapi juga di lingkungan sekitar rumah.
Baca juga: Pemkot usulkan UMK Madiun 2024 naik 3,84 persen
"Kalau musim kemarau lebih mudah karena kita hanya fokus pada tempat penampungan air di dalam rumah. Tetapi kalau musim hujan seperti ini, juga harus memperhatikan tempat maupun benda-benda di luar rumah yang bisa menampung air hujan," katanya.
Denik menambahkan tempat penampungan air di luar rumah bisa merupakan apa saja. Salah satunya, tumpukan benda-benda tak terpakai. Mulai botol, ban bekas, plastik, tumpukan sampah, dan lain sebagainya. Karenanya, ia berharap masyarakat melakukan pembersihan rutin minimal seminggu sekali.
Data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun mencatat ada sebanyak 125 kasus demam berdarah di wilayah setempat selama Januari hingga November 2023.
"Kalau kasus DB tahun ini tercatat ada 125 kasus. Tetapi alhamdulillah, tidak ada kematian, dan semoga tidak terjadi kasus kematian," katanya.
Jumlah tersebut menurun dari tahun kemarin. Pada 2022, tercatat ada sebanyak 216 kasus DBD dengan dua kasus kematian. Jumlah kasus ini meningkat tajam jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2021 tercatat 48 kasus dengan satu kasus kematian dan 2020 tercatat 58 kasus dengan dua kasus kematian.
Selain rajin lakukan PSN, Denik juga mengajak masyarakat Kota Madiun untuk menggalakkan 3M plus. Yakni, menguras, menutup, dan mengubur benda-benda yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk. Plusnya adalah dengan memakai tirai pada tempat tidur, memakai "lotion", dan lain sebagainya yang bisa mengurangi gigitan nyamuk.
"Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat juga penting. Hal itu dilakukan dengan mulai cuci tangan memakai sabun setelah beraktivitas, mengonsumsi makanan sehat, tidak BAB sembarangan, dan lain sebagainya. Ini penting karena kasus diare juga cukup mengancam saat musim hujan," kata dia.