Surabaya (ANTARA) - National Hospital Surabaya bersama penyedia teknologi kesehatan di dunia, Ge HealthCare meluncurkan teknologi MRI 3T dengan artificial intelligence (AI) berbasis algoritma pertama di Jawa Timur untuk penanganan stroke sebagai penyebab kematiannya nomor dua di dunia.
"Implementasi teknologi terbaru dengan AI berbasis algoritma itu bisa membantu mempercepat layanan waktu deteksi hingga 60 persen dengan hasil lebih tajam dan jernih," kata Dokter Spesialis Radiologi National Hospital Surabaya Dr. Paulus Rahardjo di Surabaya, Kamis.
Paulus mengatakan penanganan stroke membutuhkan kecepatan dan ketepatan diagnosis, terutama di periode emas penanganan, yaitu tiga sampai 4,5 jam setelah terjadi serangan.
Hal itu untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Apabila serangan stroke dikenali lebih dini dan mendapat pertolongan cepat maka dampak buruk bisa diminimalkan.
"Kami di National Hospital Surabaya memiliki teknologi mutakhir tersebut di Neuroendovascular Center (Aneurisma, Varises Otak, Stroke)," ujarnya.
Dia menyebut AI menjadi sekutu berharga bagi para dokter radiologi karena meningkatkan akurasi dan efisiensi diagnostik sambil memungkinkan layanan pasien yang lebih komprehensif.
Baca juga: Liga 1: Cedera saat latihan, pemain Persebaya Risky Dwiyan dirawat di ICU
Akurasi itu mulai dari deteksi dini penyakit yang mengancam jiwa, menegakkan diagnosis pada kasus kegawatdaruratan dengan cepat dan tepat, sampai monitoring hasil pengobatan.
Dokter radiologi saat ini bisa mengandalkan AI untuk membantu mereka menafsirkan pemindaian dengan lebih cepat dan akurat.
Hal ini menghasilkan diagnosis yang cepat dan perawatan pasien yang efektif dan efisien.
"Contohnya, penanganan kasus stroke. Kecepatan penanganan penyakit serius ini sangat menentukan keberhasilan terapi dan kesembuhan pasien," ujarnya.
CEO National Hospital Ang Hoey Tiong menambahkan pihaknya tak berhenti berinovasi dalam bidang kesehatan. Sejak 2012 memiliki beberapa center of excellence (COE) yang didirikan menjawab hal itu.
"Kami berharap, AI dalam MRI membantu banyak orang mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif melalui peralatan-peralatan canggih di National Hospital Indonesia," tuturnya
Ke depan, National Hospital akan menyiapkan COE-COE lainnya yang siap menjawab kebutuhan pasien dan memiliki tujuan satu, yakni membantu pasien mendapatkan hidup yang berkualitas.
Sementara itu, Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia Putty Kartika mengatakan pihaknya berkomitmen menyediakan teknologi canggih dalam upaya meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia.
"Kami bangga bisa mendukung National Hospital Surabaya memberikan layanan yang terbaik bagi penderita stroke. Diharapkan makin banyak penderita stroke, khususnya di Surabaya yang tertangani dan mengurangi fatalitas," ucapnya.*