Surabaya (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar "Road to KENAROK" yang bertujuan membantu rantai pasok mengenai suply chain dari produk ekonomi kreatif agar bisa masuk ke industri pariwisata.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani, saat ditemui wartawan di sela kegiatan tersebut, di Surabaya, mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk bisa terserap di market dan masuk program upskiiling.
“Banyak produk tapi sebagian tidak punya mekanisme upskilling, karena beberapa hotel bintang empat dan lima yang punya standar tertentu. Kita harapkan program ini bisa menaikkan kualitas standar produk ekonomi kreatif kita. Kita tahu ada barang bagus tapi kuantitinya tidak bisa nah ini perlu kita atur dan bisa masuk ke industri pariwisata sehingga bisa banyak terserap,” ujarnya.
Program Kenarok tersebut, lanjutnya, telah menyasar 10 kota, diantaranya Batam, Bandung, Bali, Balikpapan, Yogyakarta dan Lombok.
Selain itu, pihaknya juga turut bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan pemerintah daerah terkait Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan.
“Kami melihat dan evaluasi perlu ada perbaikan supplier serta permintaannya. Kami mengobrol dengan perhotelan dan teman-teman fotografi juga, setelah ini kami akan berkolaborasi membantu dan melatih UMKM, untuk menyiapkan promosi marketing melalui foto,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) UKM Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah mengatakan kolaborasi antar lembaga dan masyarakat yang tercipta akan membentuk peningkatan yang sangat luar biasa.
“Suatu wujud sinergi yang luar biasa, banyak jumlah UMKM Jawa Timur yang kami juga berikan peningkatan upskilling. Artinya dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memperluas pasar UMKM,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, program Kenarok selaras dengan kegiatan yang telah dilakukan Dinkop UKM Jatim dalam memberikan pelatihan terkait digitalisasi dan keuangan kepada UMKM di Jawa Timur.
“Kami menyambut dengan sangat baik dan terus terang sangat sinergi dengan program UMKM Jatim bagaimana mereka masuk digitalisasi, keuangan, promosi digital, foto produk dan bagaimana UMKM belajar secara market place,” ucapnya.