Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian setempat memfasilitasi sebanyak 20 perajin batik di wilayah setempat mengikuti pelatihan berbasis kompetensi tentang pewarnaan batik di Yogyakarta.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Madiun, Imam Nurwedi di Madiun, Senin, mengatakan pelatihan dilakukan dengan menggandeng Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Standardisasi Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSJIKB) Yogyakarta.
"Pelatihan yang digelar adalah Pelatihan Berbasis Kompetensi Sertifikasi Klaster Pewarnaan Batik dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI)," ujar Imam.
Adapun kegiatan digelar di Yogyakarta mulai 30 Oktober sampai 3 November 2023. Pihaknya berharap, melalui pelatihan tersebut dapat meningkatkan kemampuan perajin batik Kabupaten Madiun.
"Dengan pelatihan membatik, khususnya kluster pewarnaan, tujuannya para perajin batik dapat meningkatkan kualitas mewarnai pada hasil batiknya," katanya.
Pihaknya melihat kecenderungan turunnya minat batik di Kabupaten Madiun. Karena itu, sebagai upaya menumbuhkan kembali, Pemkab Madiun memberi rangsangan dengan berupaya memfasilitasi dan mendampingi para perajin untuk mendapatkan pelatihan.
Selain menambah keterampilan, Imam berharap dengan pelatihan tersebut dapat meningkatkan kualitas kerajinan batik di Kabupaten Madiun dan meningkatkan penjualannya.
"Batik adalah ikon bangsa, demikian juga menjadi unggulan di Kabupaten Madiun. Saya minta para perajin semangat dalam menjalani pelatihan," tuturnya.
Terdapat sejumlah motif khas batik Kabupaten Madiun. Yakni, di antaranya Batik Kenongo, Batik Porang, Batik Serat Jati, Batik Gabah Sinawur dan Batik Kertoraharjo.