Jember - Sekitar 20 aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jember melakukan demo untuk memperingati dua tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono di bundaran DPRD Jember, Kamis. Mereka membawa poster berisi sejumlah tuntutan sambil melakukan aksi teatrikal menggambarkan kondisi bangsa Indonesia yang terpuruk dan seorang aktivis menggunakan topeng bergambar Presiden SBY. "Masih banyak para koruptor berkeliaran di era reformasi ini, sehingga Presiden SBY harus tegas untuk menegakkan supremasi hukum di Indonesia," ucap koordinator aksi Sahru Romadhoni. Menurut dia, unjuk rasa aktivis GMNI sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono selama dua tahun terakhir ini. "Kami menilai pemerintahan SBY-Boediono belum maksimal dalam berbagai sektor seperti bidang ekonomi, pendidikan, harga kebutuhan pokok melambung tinggi, dan kurangnya penegakan supremasi hukum," paparnya. Di bidang hukum, lanjut dia, Presiden SBY belum menunjukkan keseriusan untuk mengusut tuntas kasus korupsi, bahkan beberapa koruptor mendapatkan grasi atau pengampunan. "GMNI kecewa dengan kinerja pemerintahan SBY-Boediono selama dua tahun berjalan ini, sehingga kami mendesak Presiden SBY melakukan evaluasi terhadap program kerja yang ada," tegasnya. Selain itu, kata dia, beberapa tuntutan yang disampaikan GMNI yakni perbaikan sistem politik menuju partai politik yang berpihak kepada rakyat, jaminan kesehatan bagi warga miskin, pemberantasan korupsi di seluruh birokrasi pemerintahan. Menaikkan ketahanan pangan dalam negeri tanpa merugikan petani, perbaikan pendidikan, dan pemerataan pembangunan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. "Kalau Presiden SBY bersama Wapres Boediono dengan dibantu para menteri tidak bisa menjalankan tugasnya dengan optimal, maka lebih baik mundur dari jabatannya," katanya menambahkan. Sejumlah aktivis GMNI juga menggalang dukungan tanda tangan untuk mendesak Presiden SBY turun dari jabatannya, apabila tidak bisa menjalankan amanat rakyat dengan baik. Para pengunjuk rasa ditemui oleh Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bukri di halaman gedung DPRD Jember. "Saya menyambut baik unjuk rasa mengevaluasi dua tahun pemerintahan SBY-Boediono karena pemerintah harus memberikan yang terbaik untuk rakyat, karena mereka dipilih oleh rakyat," tuturnya. Apabila ada pejabat yang terindikasi korupsi, lanjut dia, harus ditindak tegas dan diproses sesuai prosedur yang ada, namun tetap menghormati asas paduga tak bersalah. Aksi unjuk rasa GMNI Jember memperingati dua tahun pemerintahan Presiden SBY-Boediono diakhiri dengan menyembelih ayam dan darahnya ditaruh diatas spanduk penggalangan tanda tangan sebagai bentuk keprihatinan terhadap pemerintah.*
GMNI Demo Peringati Dua Tahun Pemerintahan SBY-Boediono
Kamis, 20 Oktober 2011 13:51 WIB