Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur kembali menggelar event "Pekan Kreatif" yang diikuti puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat guna merangsang pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami gelar event atau kegiatan ini bersamaan dengan Hari Ekonomi Kreatif yang jatuh pada 24 Oktober," kata Kepala Disbudparpora Kabupaten Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi, di Ponorogo, Rabu.
Pekan Kreatif Ponorogo yang digelar mulai tanggal 24 hingga 28 Oktober ini disebut merupakan yang kedua digelar di Kota Reog ini.
Kegiatan serupa sudah pernah dilaksanakan pada 2022, atau pascapandemi COVID-19.
"Ada lebih dari delapan kegiatan yang akan menyemarakkan pekan kreatif ini, ada bazar, ada lomba batik, ada kuliner, festival gerabah, ada festival film dan masih banyak lagi," katanya.
Judha mengatakan, Ponorogo pada 2024 mendatang siap untuk menyambut sidang penetapan kesenian reog sebagai warisan budaya tak benda dari ICH UNESCO. Dossier yang berisi catatan rinci tentang reyog sudah dikirim dan diterima oleh perwakilan UNESCO.
"Pada 2024 mendatang reog bisa ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO," katanya pula.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang membuka kegiatan 'Pekan Kreatif Ponorogo' berharap besar rangkaian event bisa menjadi kincir ekonomi yang terus berputar dan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi di Ponorogo.
"Ini merupakan bentuk ikhtiar kami untuk menciptakan ekosistem wisata di Ponorogo agar tumbuh dengan baik," kata Sugiri.
Ia juga menjelaskan ke depan akan semakin banyak lagi event kreatif yang akan diselenggarakan, termasuk mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk bisa terus berinovasi menyelaraskan dengan perkembangan zaman.
"Kita dorong terus biar umek (tidak bisa diam) nanti akan ada hasil transaksi dan spending, sehingga menumbuhkan ekonomi di Ponorogo," katanya pula.