Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menargetkan investasi masuk selama kurun 2025 ini sebesar Rp200 miliar, kendati tahun lalu (2024) sebenarnya telah mencapai Rp360 miliar.
Plh. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Etik Mudarifah, Minggu menyebut target itu sebagai angka realistis dan yakin mudah dicapai mengingat tren investasi di daerahnya yang naik hingga 184 persen.
"Kami optimistis (target itu) tercapai, karena melihat kondisi saat ini Ponorogo yang sudah banyak dilirik para investor. Tahun lalu investasi masuk itu 184 persen bila dibanding capaian 2023 sebesar Rp195 miliar," kata Etik.
Lanjut dia, mulai banyak investor yang masuk ke Ponorogo. Setidaknya hal itu terekam dari data modal masuk dan pertumbuhan usaha di Kota Reog selama kurun 2024.
Etik menyebut jika jumlah tersebut dibagi atas dua kategori yakni usaha mikro dan kecil (UMK) serta Non UMK. Dimna UMK menyumbang Rp 59 miliar sedangkan non UMK capaian investasinya Rp 301 miliar.
"Memang paling banyak yang menyumbang itu non UMK bisa dikatakan sektor usaha yang memiliki nilai dan modal besar," imbuh Etik.
Pihaknya juga merinci non UMK paling besar bersumber dari sektor Kimia dan Farmasi yakni Rp76 miliar. Dimana sektor tersebut berkaitan dengan pupuk untuk pertanian. Sedangkan untuk UMK yakni sektor Perdagangan dan Reparasi sebesar Rp27 miliar.
"Karena UMK itu mayoritas perdagangan yang tergolong kecil di bawah Rp5 miliar seperti cafe atau produk lokal," terangnya.
Pihaknya menjelaskan naiknya capaian investasi tersebut tak terlepas dari pembangunan dan kemajuan Kabupaten Ponorogo. Seperti halnya kawasan wisata maupun perkotaan, sehingga para pemodal tidak ragu untuk berinvestasi di Bumi Reyog.
"Memang bisa kita lihat saat ini banyak brand (merek dagang) besar masuk ke Ponorogo, kita juga berperan aktif berkomunikasi dengan para investor," katanya.