Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, intensif kampanye makan ikan dengan membagikan satai dari ikan lele untuk warga terutama yang usia sekolah dengan harapan bisa menekan stunting.
"Lele ini salah satu makanan yang bisa mencegah stunting. Anak saya yang pertama hampir setiap siang makannya lele, alhamdulillah tidak stunting. Bagi warga Kabupaten Kediri, tidak boleh malu sebab ada yang malu mengakui anaknya stunting. Malu hari ini menyesalnya di kemudian hari," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Rabu.
Bupati Kediri dalam acara rekor MURI penyajian satai lele terbanyak di Lapangan Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri itu mengatakan jika ada anak yang stunting harus segera ditangani dengan ditingatkan gizinya sehingga anak tersebut tidak berkelanjutan stuntingnya.
Pemkab Kediri, kata dia juga sangat berkomitmen untuk menekan stunting. Data dari Kementerian Kesehatan yang dilakukan secara random sampling di 80 titik, ada 13 persen kasus stunting di kabupaten ini, namun dari hasil timbang di Kabupaten Kediri itu ada 9,3 persen.
Menurut dia, dengan sedikit perbedaan ini yang paling utama adalah melihat hasil riil di lapangan. Sesuai dengan target zero stunting, maka pemkab berkomitmen penuh agar ke depan bisa zero stunting.
"Jadi ada sedikit perbedaan. Saya prinsipnya melihat hasil riil di lapangan, target zero digit stuning, tidak ada stunting di Kabupaten Kediri. Sekarang target per 2024 singgel digit stunting, tingggal survei Kemenkesnya belum mencapai," kata dia.
Dirinya juga menambahkan, dalam acara ini selain kampanye agar gemar makan ikan, kegiatan ini juga bentuk dukungan untuk budi daya ikan lele di kabupaten ini.
"Ini bagian dari komitmen pemerintah terhdap para peternak lele yang ahri ini nilai ekonomisnya per tahun Rp300 miliar (per tahun), ada kurang lebih 16 ribu ton per tahun," katanya Bupati.
Kegiatan ini juga dicatatkan dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan sajian satai lele terbanyak.
Representatif MURI Sri Widayati mengatakan dari hasil pencatatan ada sebanyak 25.323 tusuk satai lele yang disajikan. Pihaknya mengapresiasi karya variasi terbaru untuk kuliner satai dari ikan lele tersebut.
"Kami apresiasi karya ini. Hal ini merupakan variasi terbaru untuk kuliner satai dari lele. Tentunya ini akan jadi sesuatu yang baru, yang bisa mengangkat ekonomi petani juga. Kegiatan ini resmi tercatat di MURI ke-11.337," kata dia.
Erina, warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri mengatakan rasa satai dari ikan lele tidak kalah dengan satai dari daging ayam. Selain murah, satai dari ikan lele juga bergizi.
"Rasanya enak. Biasanya ikan lele ada baunya, tapi ini tidak bau sama sekali. Sedap, banyak gizinya dan murah meriah. Enak, empuk," kata Erina.
Pemecahan rekor MURI penyajian satai lele itu dilakukan di Lapangan Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Selain dibagikan untuk anak-anak dengan pemberian kupon, masyarakat umum juga bisa mencicipi satai lele secara gratis. Ada juga atraksi bakar-bakar ikan lele yang dijadikan satai.