Surabaya (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengumumkan keterlambatan perjalanan Kereta Api (KA) Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng imbas anjloknya KA Argo Semeru (KA 17) relasi Stasiun Surabaya Gubeng-Gambir di Kulon Progo, Yogyakarta, Selasa.
"Petugas yang berada di lokasi sedang berupaya mengevakuasi KA Argo Semeru (KA 17) dan menormalisasi jalur agar dapat dilalui kembali," kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif dalam keterangannya di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut dia, hingga pukul 15.15 WIB, KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng mengalami keterlambatan karena terdampak kejadian itu. KA Argo Wilis mengalami keterlambatan kedatangan dari yang seharusnya tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 17.35 WIB.
Luqman menjelaskan, keberangkatan KA jarak jauh dari wilayah Daop 8, baik itu dari Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Malang, masih sesuai dengan jadwal keberangkatan KA.
"Kami akan terus berkoordinasi dan menyampaikan informasi terbaru terkait perjalanan KA dari dan tujuan Surabaya," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Kereta Api (KA) Agro Semeru anjlok di lintasan Stasiun Sentolo-Wates (STL-WT) pada Selasa (17/10).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengutip informasi KAI Daop 6 Yogyakarta dalam keterangannya melaporkan kejadian tersebut berlangsung pukul 13.15 WIB.
Kecelakaan kereta api tersebut mengakibatkan beberapa gerbong kereta terguling. Pada pukul 13.21 WB KA Argo Semeru meminta bantuan.
Sementara, Tim terpadu yang meliputi petugas PT Kereta Api Indonesia, Palang Merah Indonesia, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri sudah mengevakuasi sekitar 500 penumpang Kereta Api Argo Wilis dan Argo Semeru, yang mengalami kecelakaan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo AKBP Nunuk Setiyowati, petugas sudah mengevakuasi semua penumpang kereta api yang mengalami kecelakaan di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
"Proses evakuasi sudah berjalan dengan lancar, tinggal satu gerbong. Gerbong satu ini saja yang barangnya belum bisa dievakuasi, namun penumpang sudah semua terevakuasi, dan tidak ada korban jiwa," katanya.
Dia mengatakan bahwa ada beberapa penumpang kereta api yang terluka, tetapi belum bisa menyampaikan datanya secara terperinci.
"Semua bekerja untuk bagaimana penumpang ini bisa terlayani dengan baik, yang luka diberikan pengobatan oleh dinas kesehatan," tutur dia.