Ketua panitia pelaksana Armand Darmadji mengharapkan kejuaraan yang digelar di JX Internasional Surabaya pada 17-22 Oktober 2023 tersebut berjalan sukses, terlebih Surabaya memiliki atmosfer kuat dan dikenal sebagai gudangnya pebulu tangkis hebat.
"Surabaya dari dulu layaknya mata air yang selalu mengalir dan melahirkan pemain-pemain hebat. Semoga dari kejuaraan ini juga akan lahir pemain-pemain hebat untuk mengharumkan nama Indonesia di masa mendatang," ujar Armand dalam keterangannya di Surabaya, Senin.
Arman menjelaskan, sejumlah legenda bulu tangkis dari Surabaya di antaranya Rudy Hartono Kurniawan yang merebut delapan kali juara All England.
Sebelumnya ada nama Nyoo Kiem Bie yang ikut memboyong Piala Thomas tahun 1958 di Singapura.
Sebelumnya ada nama Nyoo Kiem Bie yang ikut memboyong Piala Thomas tahun 1958 di Singapura.
Selanjutnya, Bobby Eranto, Kurniahu, Alan Budikusuma (peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992), Tony Gunawan (peraih emas Olimpiade Sydney 2000 bareng Candra Wijaya), Minarti Timur (peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 bareng Tri Kusharjanto), Sony Dwi Kuncoro (peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004, hingga Dewi Tira (anggota tim Sudirman Cup 2003).
"Turnamen ini menyediakan total hadiah 25 ribu dolar AS atau sekitar Rp390 juta," katanya.
Menurut dia, kejuaraan tersebut akan diikuti 183 pemain dari 11 negara, yaitu, Australia, Prancis, India, Jepang (31 atlet), Korea (22 atlet), Malaysia (40 atlet), Sri Lanka, Thailand (20 atlet), Chinese Taipei (23 atlet), AS, dan tuan rumah Indonesia yang menerjunkan 66 pemain.
"Dari 66 pemain Indonesia, di antaranya terdapat 48 pemain Pelatnas Cipayung dan 18 non pelatnas. Dari pemain pelatnas ada Jason Christ Alexander, Tegar Sulistio, Yohanes Saut Marcellyno, Rahmat Hidayat/Muhammad Rayhan Nur Fadillah, Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum, Ester Nurumi Tri Wardoyo, dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, terdapat para pemain junior yang pekan sebelumnya sempat membela Skuad Garuda Muda pada ajang World Junior Championship (WJC) di Spokane, Washington, AS.
"Bisa disebut ada nama Chiara Marvella Handoyo (runner up tunggal putri), Priskilla Venus Elsadai (perunggu ganda campuran), Mutiara Ayu Puspitasari," ujarnya.
Tak hanya itu, turnamen level international challenge ini juga menyediakan poin rangking BWF.
"Juara dalam kejuaraan ini mendapat 4.000 poin, runner up (3.400), semifinalis (2.800), 8 besar (2.200), 16 besar (1.520), 32 besar (920)," tuturnya.
Dirinya berharap, Indonesia dapat meraih prestasi yang bagus, minimal seperti penyelenggaraan di Medan.
"Targetnya, yaitu sukses penyelenggaraan dan prestasi dengan para pemain bisa tampil terbaik. Semoga pemain Indonesia, setidaknya bisa meraih empat gelar juara seperti di Medan," ujar Armand.
Sementara itu, Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur Tonny Wahyudi siap menjadi tuan rumah kejuaraan Xpora Indonesia International Challenge 2023 dan berterima kasih diberi kesempatan sebagai tuan rumah.
"Kami siap menggelar kejuaraan level internasional ini, gedung Jatim International Expo, di Kota Surabaya sudah kami sulap menjadi arena dengan kapasitas 1.200 penonton," tutur Tonny.
Dirinya berharap, kejuaraan bulu tangkis internasional yang sudah ditunggu Kota Surabaya selama 17 tahun tersebut menjadi momen untuk dapat mendukung langsung para atlet Indonesia.
"Turnamen internasional ini tentu dinanti-nantikan publik Kota Surabaya yang haus akan tontonan bulu tangkis internasional. Ini akan menjadi magnet bagi badminton lovers untuk datang menonton langsung ke arena," ujar Tony.