Surabaya (ANTARA) - Tantangan industrialisasi dan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks menjadi salah satu poin yang dibahas Himpunan Kawasan Industri (HKI) Koordinator Wilayah Jawa Timur pada Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) II Tahun 2025.
"Rakorwil II ini menjadi momentum reflektif sekaligus perumusan agenda strategis untuk memperkuat posisi kawasan industri sebagai tulang punggung perekonomian nasional," kata Anggota Dewan Pertimbangan HKI Indonesia, Akhmad Maruf Maulana, melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Rabu.
Menurutnya forum ini diharapkan mempererat solidaritas antaranggota dan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif untuk mendukung pembangunan industri berkelanjutan.
Maruf mendorong terobosan konkret agar Indonesia mampu menjadi destinasi utama investasi asing.
Ia menyatakan bahwa HKI harus adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam merumuskan program kerja yang mendorong kemudahan investasi, mengingat saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada kompetisi investasi dengan negara-negara seperti Vietnam dan Malaysia yang agresif menarik investor.
"HKI harus menjadi kekuatan dan berperan penting sebagai mitra pemerintah dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan kesiapannya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum HKI berdasarkan visi dan misi untuk membawa perubahan signifikan dalam penguatan posisi HKI sebagai mitra strategis pemerintah, khususnya dalam menghadapi dampak dari ketidakpastian ekonomi global, termasuk imbas perang dagang internasional.
Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sekaligus Wakil Ketua Umum HKI, Didik Prasetiyono, menyampaikan kawasan industri tidak hanya sebagai pusat produksi dan bisnis semata.
Namun, lanjutnya, juga sebagai motor penggerak dalam pencapaian target pembangunan nasional, termasuk target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, HKI adalah wadah kolaboratif yang mempertemukan berbagai kawasan industri untuk menciptakan sinergi dan berbagi praktik terbaik dalam mendukung agenda keberlanjutan global.
"Sebagai organisasi penghubung, HKI juga berperan penting dalam mengimplementasikan kebijakan dan teknologi ramah lingkungan yang mempercepat transisi menuju ekonomi hijau,” tutur Didik.
Ia juga menekankan bahwa peran kawasan industri sangat vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor ekspor dan manufaktur.
Dengan terus mendorong kualitas dan efisiensi, kawasan industri di Indonesia mampu meningkatkan daya saing nasional sekaligus menyumbang devisa bagi negara.
