Surabaya (ANTARA) - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya meresmikan Guest House Grha Sarinah untuk mahasiswa dari luar pulau yang membutuhkan tempat tinggal atau penginapan sementara guna keperluan perkuliahan.
"Bisa digunakan mahasiswa S1-S3 yang dari luar pulau. Atau yang rumahnya jauh agar bimbingannya lebih intensif karena dekat dengan kampus," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 (YPTA) Bambang DH usai meresmikan Grha Sarinah di Surabaya, Rabu.
Guest House ini juga memiliki fasilitas pojok baca dan harga yang terjangkau karena memang peruntukannya untuk mahasiswa. Namun, masyarakat juga bisa menggunakannya.
"Jadi, tidak khusus untuk mahasiswa saja. Misalnya, ada tamu dari kampus atau dosen, bahkan masyarakat juga bisa menyewa," ujarnya.
Bangunan dengan total luas 300 meter persegi dan luas bangunan 500 meter persegi ini menjadi tempat strategis."Kami beli lahan di sebelah untuk memperluas guest house ini supaya bisa menampung banyak orang," ujar Mantan Wali Kota Surabaya itu.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu meyakini meski banyak penginapan, Grha Sarinah memiliki nilai lebih lantaran kawasan itu ditinggali banyak dosen Untag Surabaya."Untuk harganya juga terjangkau dan layak dengan tarif yang berikan, mulai Rp150 ribu dan yang paling mahal Rp250 ribu saja," katanya.
Bambang menyebut kehadiran Grha Sarinah sangat didukung masyarakat sekitar karena bisa digunakan siapapun, apalagi lokasinya strategis.
"Lokasinya dekat dengan kampus, tempat ibadah, Jalan MERR, Rumah Sakit Haji, dan lain sebagainya," tuturnya.
Ke depan, pihaknya akan memanfaatkan aset lainnya untuk dikembangkan sebagai unit usaha lain terutama di sektor pendidikan untuk didayagunakan secara maksimal.
"Saat ini Untag sudah punya aset untuk pendidikan, klinik, dan perbankan. Ini masih ada lahan kosong yang nanti akan dikaji peruntukannya," katanya.