Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, Selasa setelah mengganti judul disertasi hingga 15 kali.
Aries usai menjalani sidang terbuka mengatakan fokusnya dalam menyelesaikan disertasi berjudul "Jawa Timur Corporate University: Transformasi Percepatan Pengembangan Talenta Aparatur Sipil Negara" sempat teralihkan kala Pandemi COVID-19.
Namun ia sangat bersyukur akhirnya bisa menyelesaikan studi yang ia mulai saat masih ditempatkan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur.
"Selama tiga bulan pertama saya ditantang Gubernur Jatim mengubah mindset kalau BPSDM sebagai tempat orang dibuang, saya ditantang merubah itu. Dan inovasi corporate university adalah tantangan tersendiri di lingkungan swasta BUMN," kata dia.
Aries mengatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) diperlukan agar bisa menyukseskan program pemerintah sesuai visi misi kepala daerah.
Untuk itu, Aries berupaya melakukan pengembangan corporate university yang dilinierkan dengan manajemen talenta aparatur sipil negara (ASN).
"Hal ini masih jarang diangkat, bagaimana produk ASN bermanfaat dengan dinas terkait mengenai karier ilmunya. Saya melanjutkan pendidikan ini menganggap apa yang saya teliti bermanfaat bagi BPSDM," katanya.
Aries mengaku cukup kesulitan menyelesaikan studinya ini karena berbeda dengan saat menjabat sebagai kepala BPSDM. Tetapi cakupan yang ingin ia pelajari semakin besar saat menjadi PJ Wali Kota Batu dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.
"Berat, tetapi karena ada dorongan pembelajaran bisa dilakukan di mana saja saat pandemi. Maka sebagian studi dan bimbingan bisa saya selesaikan dengan berkonsultasi lewat video call ataupun Whatsapp," ujarnya.
Menurutnya, semua bisa dilalui dengan baik asal ada niatan. Karena ia juga melihat ada rekan sekelasnya yang tidak bisa melanjutkan studi karena beban yang berat revisi yang membuat mahasiswa terpuruk juga.
"Saya revisi judul 15 kali, waktu COVID-19 lima kali lagi tapi waktu luring saya selesaikan. Saya awalnya mengira tidak bakal lanjut tapi ternyata bisa," ujarnya.
Ia mendapat banyak revisi karena tidak linier, hingga akhirnya formulasi berubah dan penelitian yang ia lakukan juga berubah.
Melalui penelitian ini, ia berharap akan ada pengembangan riset lebih lanjut. Bagi Aries, menyelesaikan studi doktoral di tengah pandemi merupakan wujud perkembangan dunia pendidikan yang menyesuaikan dengan teknologi.
Kadispendik Jatim raih gelar Doktor Ilmu Manajemen di STIESIA
Selasa, 26 September 2023 16:53 WIB