Rektor UB, Prof. Widodo dalam keterangan yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengungkapkan rasa senang dan bangga atas diterimanya penghargaan tersebut.
"Komitmen Universitas Brawijaya dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada penyandang disabilitas diakui dan diapresiasi oleh KIP. Kami akan terus meningkatkan pelayanan bagi mereka, sehingga merasa nyaman saat berkegiatan di kampus UB," kata Widodo.
Kepala Divisi Informasi dan Kehumasan UB, Zulfaidàh Penata Gama, PhD, mengaku senang dan semangat. "Terima kasih kepada segenap pimpinan dan civitas akademika UB atas dukungan dan kerja sama dalam mewujudkan UB sebagai kampus ramah disabilitas. Ini sebagai bukti komitmen UB dalam memberikan pelayanan dan informasi yang dibutuhkan masyarakat," ucap Ida, panggilan akrabnya.
Penghargaan diberikan oleh Ketua KIP, Donny Yoesgiantoro kepada Rektor UB Prof. Widodo di Jakarta (Kamis, 14/9). Penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan acara peluncuran publikasi Index Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) dan peluncuran UU KIP versi braille dan audio.
Sementara itu, Ketua KIP, Donny Yoesgiantoro mengemukakan, badan publik perlu terus meningkatkan pelayanan informasi bagi penyandang disabilitas.
"Yang pasti kami terus mendorong semua badan publik untuk terbuka dan memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat, termasuk saudara kita penyandang disabilitas," ujar Donny.
Selain UB, penghargaan KIP juga diberikan kepada tiga universitas lainnya, yakni UM, UNPAD dan UNP.
UB sejak 2012 menerima mahasiswa jalur disabilitas dan terus berusaha melengkapi sarana dan prasarana agar aman dan nyaman bagi penyandang disabilitas.
Saat ini, UB memiliki lebih dari 110 mahasiswa difabel aktif dan mereka mendapat layanan di bawah Pusat Layanan Disabilitas (PLD). Salah satu keunggulan PLD UB adalah setiap mahasiswa disabilitas akan disediakan ”teman” dalam mengikuti aktivitas kemahasiswaan di kampus.