Surabaya (ANTARA) - Lembaga survei Surabaya Research Syndicate (SRS) menyebut elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal Calon Presiden 2024 tetap kokoh di Jawa Timur, setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meninggalkan koalisi dengan Partai Gerindra.
Peneliti Senior SRS Edwin Abdul menjelaskan, berdasarkan hasil survei terbaru, arah dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim masih cenderung memilih Prabowo Subianto dibanding Anies Baswedan.
"Jatim merupakan basis terbesar warga NU dan penentu kemenangan Pemilihan Umum Presiden atau Pilpres sejak 2004. Maka kami melakukan survei pilihan Nahdliyin Jatim. Hasilnya warga NU Jatim masih cenderung memilih Prabowo dibanding Anies," katanya saat memaparkan hasil survei di Surabaya, Jumat.
Survei SRS dilakukan pada 3 - 12 September 2023 di 38 kabupaten/kota wilayah Jatim, dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang.
Metode penarikan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang dipilih terdiri 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan dengan quality control secara random 20 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon.
Hasilnya, sebanyak 41,4 persen responden yang mengaku warga NU di Jatim memilih Prabowo. Kemudian 34,3 persen responden memilih Ganjar Pranowo. Hanya 13,6 persen responden memilih Anies Baswedan. Masih ada 10,7 persen responden Nahdliyin Jatim yang belum menentukan pilihan.
SRS juga melakukan survei terhadap pemilih PKB untuk dukungan bakal Capres Pemilu 2024 pasca deklarasi Anies-Muhaimin. Hasilnya, 38,4 persen pemilih PKB memilih Prabowo. Lalu 34,5 persen pemilih PKB memilih Ganjar Pranowo. Hanya 18,8 persen pemilih PKB yang memilih Anies. Sisanya 8,3 persen belum menentukan pilihan.
"Ini mengindikasikan bahwa deklarasi pasangan Anies-Muhaimin tidak mengubah secara signifikan konfigurasi elektabilitas bakal Capres di Jatim," ucap Edwin.
Survei SRS: Elektabilitas Prabowo tetap kokoh di Jatim
Jumat, 15 September 2023 20:34 WIB
Deklarasi pasangan Anies-Muhaimin tidak mengubah secara signifikan konfigurasi elektabilitas bakal Capres di Jatim