Jakarta (ANTARA) - Petenis putri Belarus Aryna Sabalenka berhasil maju ke babak perempat final US Open dengan kemenangan langsung atas unggulan ke-13 Daria Kasatkina (Rusia), dengan skor 6-1, 6-3.
Dikutip dari AFP, Selasa, pencapaian Sabalenka di US Open sekaligus mengamankan posisi peringkat pertama dunia untuk pekan depan, setelah beberapa pesaing terberatnya seperti Iga Swiatek (Polandia) dan Ons Jabeur (Tunisia) gagal melangkah lebih jauh di turnamen tersebut.
Adapun Swiatek kalah dari Jelena Ostapenko (Latvia) dengan skor 6-3, 3-6, 1-6 di babak 16 besar, Senin (4/9). Sementara Jabeur harus mengakui kekalahannya oleh petenis China Zheng Qinwen dua gim langsung 2-6, 4-6 di babak kedua US Open.
"Sejujurnya saya tidak ragu dia (Swiatek) akan mencapai final – saya benar-benar ingin bertarung dengannya dan memberikan segalanya di lapangan," kata Sabalenka tentang Swiatek yang keluar lebih awal.
Baca juga: Djokovic ke babak 16 besar US Open setelah drama lima set
Dengan langkahnya yang semakin mulus di turnamen tersebut, Sabalenka mengaku ingin menargetikan kemenangan, setelah sebelumnya kalah di semifinal US Open tahun lalu. Jika ia berhasil menang nanti, ini akan menjadi gelar Grand Slam keduanya musim ini setelah menjuarai Australia Open pada Januari.
Sabalenka sendiri akan menghadapi Zheng pada hari Rabu (6/9) untuk memperebutkan satu tempat di empat besar.
"Ini sangat berarti bagi saya. Saya telah mendorong diri saya sendiri sepanjang tahun ini untuk mencapai tujuan ini. Sulit dipercaya, ini sesuatu yang gila, saya masih tidak percaya," ujar Sabalenka.
Di sisi lain, Swiatek dan Jabeur merasa kecewa tidak bisa maju ke babak selanjutnya di US Open. Keduanya sepakat bahwa kekalahan ini akan menjadi amunisi mereka untuk berlaga lebih baik di turnamen-turnamen penting lainnya.
"Saya tidak begitu tahu apa yang terjadi dengan permainan saya. Tiba-tiba saya merasa tidak ada kendali. Saya tidak benar-benar tahu mengapa saya mulai membuat begitu banyak kesalahan (di 16 besar)," kata Swiatek.
Swiatek mengatakan ia juga sedih karena gelarnya sebagai petenis nomor satu dunia akan direbut oleh Sabalenka pekan depan menyusul kekalahannya di US Open.
"Yang pasti ketika itu terjadi, ketika Anda kehilangannya (gelar), ada perasaan sedih. Semua pemain hebat ini tahu bahwa itu (gelar) akan kembali terjadi jika Anda bekerja keras, fokus pada hal yang benar, dan berkembang sebagai pemain," ujarnya menambahkan.