Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melengkapi pembangunan pasar tradisional Wates di Kecamatan Wates dengan "smart CCTV" untuk mendukung sistem keamanan pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih di Kediri, Sabtu, mengemukakan pembangunan pasar ini memang berbeda dari 17 pasar yang ada di daerah setempat, mulai desain hingga perencanaan.
"Untuk desain berbeda karena ada ornamen-ornamen dengan sentuhan budaya, art (seni) dan edukasi, untuk sistem keamanan kita lengkapi 'smart CCTV'," katanya.
Ia mengatakan pemasangan "smart CCTV" di pasar tradisional ini baru pertama kali diterapkan di Kabupaten Kediri. Pemasangan itu juga mendukung sistem keamanan di pasar.
Pemkab Kediri melakukan revitalisasi Pasar Wates. Saat ini, revitalisasi itu sudah masuk tahap kedua. Selain pekerjaan akhir berkaitan dengan tematik sebagai pasar wisata, termasuk pekerjaan penambahan satu bangunan los dan sarana prasarana pendukung.
Pada pengerjaan penambahan bangunan los telah sampai pada tahapan pemasangan rangka baja atas untuk selanjutnya dipasang gording dan atap. Dengan penambahan los ini, diharapkan dapat menampung semua pedagang.
Waktu pengerjaan proyek revitalisasi tahap kedua ini dijadwalkan 165 hari atau 24 pekan, mulai 5 Juli hingga 16 Desember 2023 dengan nilai kontrak Rp7.352.080.000.
"Progres pekerjaan ini sudah masuk pekan ke-8 di angka 4,469 persen dan mengalami deviasi percepatan pekerjaan 28,8 persen," kata dia.
Tutik mengatakan setelah revitalisasi pasar tradisional tersebut selesai, pedagang dan warga sekitar tidak diperkenankan berjualan di depan pasar, termasuk warga daerah lain dilarang berjualan di depan pasar.
Hal ini juga sesuai dengan konsep awal revitalisasi pasar tersebut, yakni desain dan konsep yang diusung nantinya kawasan luar pasar harus steril dari pedagang kaki lima (PKL).
Pasar tradisional itu berada di jalan raya lintas daerah yang menghubungkan Kabupaten Kediri dan Blitar. Selain di dalam pasar, banyak warga memilih berjualan di luar pasar, termasuk beragam buah-buahan seperti nanas yang merupakan salah satu komoditas unggulan di kabupaten ini.
"Kami juga harus memikirkan perekonomian masyarakat, salah satu solusinya mengembangkan lokasi untuk kuliner, jajanan parkir dan sebagainya," kata Tutik.