Surabaya (ANTARA) - Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso komitmen menjaga kesenian tayub sebagai budaya tradisional yang bisa mengundang wisatawan hadir ke daerah, terutama di Jawa Timur.
"Sampai sekarang tradisi ini masih harus terjaga dan tentu harus diapresiasi demi lestarinya kebudayaan daerah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Kamis.
Rahmat Santoso yang beberapa waktu lalu mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan sebagai orang nomor dua di Pemkab Blitar tersebut menyampaikan kesenian tayub atau bisa disebut tayuban memiliki makna mendalam, yaitu menjalin kerukunan.
"Tayub memiliki simbol bermakna tentang pemahaman kehidupan yang punya bobot filosofis tentang jati diri manusia sehingga Tari Tayub mengandung nilai-nilai kebudayaan positif dan harus tetap dilestarikan," ucapnya.
Sementara itu, tokoh yang sekarang maju sebagai calon legislatif DPR RI daerah pemilihan Bojonegoro-Tuban tersebut mengaku menggemari seni budaya, salah satunya kerap menonton pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Bahkan, ia pernah membawa seni tari Blitar ke pentas internasional dengan tampil di Brunei Darussalam belum lama ini.
"Tentu kami akan dorong lagi kesenian-kesenian tradisional seperti tayub ini bisa berkembang dan membawa harum nama daerah, baik di level nasional maupun internasional," tutur pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) tersebut.
Lestarikan budaya, Rahmat Santoso komitmen jaga seni tradisional
Kamis, 24 Agustus 2023 16:51 WIB
Sampai sekarang tradisi ini masih harus terjaga