Surabaya (ANTARA) - Salah satu hotel bintang lima di Surabaya membagikan tip membuat kue Sang Saka bagi para ibu untuk melakukan aktifitas bersama dengan anaknya agar bisa menjadi lebih kreatif serta dapat mengembangkan imajinasi yang positif.
Kue tersebut berupa Choc Ball Merah Putih, Vanilla Berries Mousse in Jar dan Red Velvet Cookies with Cheese Filling yang terinspirasi dari warna bendera Sang Saka Merah Putih dalam kegiatan kelas memasak.
Cake and Pastry Chef Vasa Hotel Surabaya Chef Purbo dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan kue yang dibuat dirancang untuk meningkatkan kreatifitas balita serta meningkatkan komunikasi antara anak dan orang tua.
"80 persen bahan sudah dalam keadaan matang, sehingga anak hanya perlu membentuk, mengisi dan mendekor. Misalnya Choc Ball Merah Putih, untuk membuat Choc Ball, Ibu para balita bisa menggunakan roti tawar yang ada di rumah," ucapnya.
Langkah pertama, lanjutnya, roti tawar di sobek dan dihancurkan, kemudian diberi pewarna alami dari buah bit atau pewarna makanan jika diperlukan, campur susu kental manis dan di uleni kembali.
"Campurkan susu Malt Coklat merek apapun dan bentuk menjadi bulatan. Choc Ball tersebut lalu dicelupkan ke susu kental manis atau krim keju lalu ditaburi dengan crumble di atasnya, kemudian Choc Ball Merah Putih siap dihidangkan,"ujarnya.
Sementara itu, Cluster Director of Marketing Vasa Hotel Surabaya Mona Cella mengatakan prgram Vasa Touch adalah wujud komitmen pihaknya dalam membantu masyarakat, salah satunya adalah kelas memasak yang merupakan sarana untuk mengembangkan kognitif dan motorik bagi balita stunting.
"Cooking class bisa jadi sarana yang tepat untuk menguatkan komunikasi antara anak dan orang tua serta mengembangkan kreatifitas dan mengoptimalkan tumbuh kembang balita, ini adalah bentuk kepedulian kami dan berharap apa yang kami berikan juga dapat berguna untuk membeli membeli makan protein untuk para balita," kata Mona.
Sementara, Kepala Puskesmas Dukuh Kupang dr. Khusnul menjelaskan aspek pengentasan stunting mencakup banyak hal, tidak hanya terbatas dari gizi namun juga kegiatan motorik karena akan saling melengkapi.
"Balita punya masa emas, dimana jika kita bisa memenuhi aspek gizi, kognitif, motorik dengan baik dapat menghindarkan balita dari stunting, bahkan dapat memaksimalkan pertumbuhan balita, sehingga tinggi badan dan berat badan balita ideal sesuai umur, kognitif berkembang dengan sempurna, sehingga balita sehat dan cerdas," ucapnya.