Probolinggo (ANTARA) - Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, mengirim empat mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri untuk mengabdi di lembaga pendidikan Pondok Pesantren An Nahdhoh, Tanjung Sepat, Malaysia.
Wakil Rektor III Unuja Paiton M Fadli Hidayat dalam keterangannya di Probolinggo, Rabu, mengemukakan bahwa keempat mahasiswa adalah Diana Putri Prahasti Mahasiswa (Prodi Matematika), Nabila Firdausyiah (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris), Muhammad Shofa Uzzad Zuhri (Prodi Hukum Keluarga) dan Hamadah Sahrullah (Prodi Teknik Elektro).
"Tema kegiatan MBKM Internasional santri kali ini adalah 'Menebar Manfaat untuk Dunia'. Tema ini dibuat mendunia karena Unuja dengan visi misinya menjadi universitas yang terakreditasi internasional, tentu keinginan dikonkretkan, baik dari manajemen, penelitian, hingga pada keterlibatan mahasiswa dalam berkegiatan di luar negeri," ujar Fadli.
Saat di Malaysia, katanya, mahasiswa tidak hanya mengajar, tapi juga melaksanakan penelitian dan pengabdian sesuai dengan keahlian mereka dan program studi mereka di kampus.
Selain itu, mereka akan membuat catatan perjalanan dengan target bisa terbit menjadi buku yang ber-ISBN. Diharapkan, kegiatan ini bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat dunia, khususnya kepada warga Indonesia yang menjadi tenaga kerja di Malaysia, sehingga mereka tetap mengenal budaya, lagu kebangsaan dan tradisi Indonesia, meski mereka tidak di Indonesia.
Pelaksanaan MBKM internasional di Malaysia ini, merupakan yang kedua kalinya dan sebelumnya pada awal Januari 2023. Kegiatan MBKM internasional ini direncanakan berlangsung 15 Agustus hingga 15 November 2023.
Kedatangan para mahasiswa ke Malaysia itu disambut Ketua Alumni Pesantren Nurul Jadid di Malaysia, Ustaz Hasan Jali dan Pengasuh PP An-Nahdoh Ustaz Khoirul Umam serta pengurus PCI NU Malaysia Rudy Mahfud.
"Kami harap nantinya mampu membawa perubahan, baik pada Pesantren An Nahdloh, terutama dalam hal teknis metode pembelajaran," kata Khoirul Umam.