Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya menilai bahwa jaminan atau keamanan pasokan bahan pangan menjadi kunci dalam menghadapi El Nino atau musim kemarau ekstrem.
Peneliti senior PPKE FEB Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa saat ini tentunya pemerintah telah melakukan sejumlah upaya mitigasi dari adanya ancaman kemarau ekstrem tersebut.
"Tentunya, dengan mitigasi dampak El Nino yang telah dibuat pemerintah, upaya menjaga pasokan atau suplai kebutuhan pokok menjadi kunci utama," kata Joko Budi.
Joko Budi menjelaskan, terkait langkah untuk menjaga pasokan bahan pokok penting tersebut memang bisa dilakukan melalui sejumlah cara, dengan mengoptimalisasi peranan Bulog dalam meningkatkan cadangan atau stok komoditas pangan yang diutamakan berasal dari dalam negeri.
Namun, lanjutnya, jika memang pasokan bahan pokok penting seperti beras di dalam negeri tersebut terbatas, maka upaya terakhir yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan membuka keran impor meskipun kebijakan itu tidak populis.
"Jika pasokan dalam negeri terbatas, maka alternatif terakhir adalah membuka keran impor, meski kebijakan ini tidak populis," katanya.
Selain itu, lanjutnya, pada sektor pertanian, pemerintah juga harus bisa meningkatkan dan mengoptimalisasi kapasitas irigasi melalui keberadaan bendungan dan embung yang selama ini telah dibangun.
Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga ketersediaan pupuk dengan harga yang terjangkau baik untuk pupuk subsidi maupun pupuk non-subsidi. Selain sektor pertanian, pemerintah juga harus memperhatikan sektor peternakan.
"Hal ini mengingat gejolak harga input produksi akan mendorong gejolak harga pangan," katanya.
Terkait dengan perintah Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah daerah untuk memperkuat dan memperbanyak anggaran pemberian bantuan bahan pokok, Joko Budi menilai langkah itu untuk kebijakan jangka pendek.
Menurutnya, salah satu hal yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo tersebut adalah terkait dengan stabilitas harga pangan serta memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan harga terjangkau.
"Kunci dari kebijakan yang disampaikan Presiden, itu untuk stabilisasi harga pangan dan memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi, dengan harga terjangkau. Kebijakan itu, merupakan kebijakan jangka pendek," katanya.
Ia menambahkan, dalam jangka pendek, dalam upaya untuk mengantisipasi dampak El Nino tersebut juga bisa mengoptimalisasi peranan Perum Bulog sebagai buffer stock pangan dan menjaga ketersediaan pasok.
"Karena ini lintas sektor, lintas kementerian, lintas instansi vertikal dan horisontal. Untuk prioritas jangka pendek, adalah lebih mengoptimalisasi Bulog sebagai buffer stok pangan," katanya.
Sebelumnya, pada saat berkunjung ke Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/7), Presiden Joko Widodo meminta BUMN dan pemerintah daerah untuk memperkuat dan memperbanyak anggaran pemberian bantuan bahan pokok kepada masyarakat.
Menurut Presiden, anggaran penyediaan bantuan bahan pokok tersebut harus didahulukan karena menyangkut dampak El Nino yang berpotensi mengganggu sektor ketahanan pangan di dalam negeri.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta kepala daerah untuk memperbanyak kegiatan pasar murah yang memberikan pasokan bahan pangan pokok penting masyarakat dengan harga murah.
Peneliti FEB sebut jaminan pasokan bahan pokok kunci hadapi El Nino
Selasa, 25 Juli 2023 18:40 WIB