Surabaya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mencatat capaian retribusi sampah di wilayah setempat hingga rampungnya semester pertama di tahun 2023 atau saat ini telah tercapai sebesar 48 persen dari yang dicanangkan.
Kepala DLH Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan target yang dicanangkan soal retribusi sampah pada tahun 2023 sebesar Rp103 miliar.
"Iya tercapai sudah 48 persen, target Rp103 miliar untuk tahun ini, tercapai Rp50 miliar," ujar Hebi kepada ANTARA, Jumat.
Hebi menyebut target pendapatan dari retribusi sampah di tahun 2023 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp90 miliar.
"Tahun lalu cuma sekitar Rp90 miliar target tahunan," ucapnya.
Menurut dia target retribusi itu bisa tercapai secara maksimal dengan memperhatikan ketentuan pada setiap lini usaha yang dibangun, salah satunya dengan melaporkan soal perubahan peruntukkan bangunan.
"Pertama ada rumah yang berubah fungsi menjadi tempat makan atau tempat usaha, jadi tarifnya retribusi harus diubah," ujarnya.
Menurut dia perubahan peruntukkan bangunan dari yang asal rumah tinggal atau hunian menjadi tempat usaha akan meningkatkan jumlah volume sampah bulanan yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
Oleh karenanya, penyesuaian tarif retribusi sampah harus dilakukan perhitungan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
"Kemudian, dilihat jumlah volume sampah bulanannya berapa? Kalau ada peringatan yang dirubah. Langkahnya itu yang dilakukan oleh DLH, Kalau itu yang besar dari tempat usaha paling banyak, seperti perusahaan, pabrik, mal," ucapnya.
Hebi pun berharap bagi masyarakat pemilik lini usaha, khususnya bagi mereka yang merubah peruntukkan hunian menjadi tempat usah bisa melaporkan data sesuai dengan kondisi riil di lapangan, sehingga target yang dicanangkan bisa terpenuhi secara keseluruhan.
"Artinya yang warga tidak mampu jangan sampai melakukan subsidi bagi warga yang mampu," tuturnya.