Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menyebut jika kualitas udara yang ada di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo aman dan tidak mencemari lingkungan menyusul telah dilakukannya uji kualitas udara di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto di Surabaya, Senin mengatakan pengujian ini dilakukan untuk menepis kekhawatiran masyarakat terkait dampak lingkungan dari aktivitas pengolahan sampah.
"Kami tidak hanya memastikan PLTSa Benowo berjalan efisien, tapi juga memastikan seluruh prosesnya aman bagi warga sekitar. Hasil ini membuktikan bahwa udara di sekitar PLTSa tetap bersih dan sehat," ujarnya.
Dedik menegaskan bahwa pengujian ini adalah bukti komitmen Pemkot Surabaya dalam menjaga kualitas lingkungan sekaligus bentuk transparansi kepada masyarakat. PLTSa Benowo merupakan salah satu proyek pengolahan sampah menjadi energi pertama di Indonesia yang berhasil beroperasi secara konsisten.
"Dengan hasil uji terbaru ini, kami berharap masyarakat dapat lebih tenang dan terus mendukung solusi energi berbasis lingkungan yang berkelanjutan," ujarnya.
Ia mengatakan, rangkuman dari pengujian tersebut antara lain pengujian di titik buang aktif atau di dekat cerobong dan di titik buang tidak aktif.
"Hasilnya masih jauh di bawah baku mutu udara ambien yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 Tahun 2021," katanya.
Kapasitas produksi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Benowo adalah 11 Megawatt (MW). Awalnya, PLTSa ini beroperasi dengan kapasitas 2 MW menggunakan teknologi sanitary landfill. Kemudian, pada tahap kedua, kapasitas ditingkatkan menjadi 11 MW dengan teknologi gasifikasi (zero waste).
