Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Setiap tahun Universitas Jember (Unej) tidak pernah absen untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) selama beberapa tahun terakhir, karena memang ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika di kampus Tegalboto itu.
Pada ajang Kontes Robot Indonesia 2023 di Universitas Semarang pada 21 hingga 26 Juni 2023, ada empat robot karya mahasiswa fakultas teknis universitas negeri di Kabupaten Jember, Jawa Timur, itu yang melaju ke babak final KRI 2023, yakni Robot Reiver di kategori robot tematik, robot LAHBAKO-san kategori Robot Asia Pacific Broadcasting Union (ABU), robot JR-EVO kategori Robot Sepakbola Indonesia Beroda, dan robot UGER kategori Robot Bawah Air.
Tidak hanya menorehkan catatan masuk ke babak final ajang tertinggi kontes robot karya mahasiswa di Indonesia, bahkan dua robot itu menjadi juara di tingkat Wilayah II, yang meliputi perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia timur.
Robot REIVER menjadi juara pertama dan robot UGER membawa pulang juara ketiga di kompetisi tersebut. Apresiasi spesial pantas diberikan kepada tim robot UGER karena kategori Robot Bawah Air adalah kategori baru di ajang KRI yang mulai dilombakan tahun 2023.
Robot REIVER akhirnya meraih juara kedua pada ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2023, sehingga prestasi itu membuktikan kemampuan arek-arek kampus Tegalboto bisa bersaing di tataran nasional.
Salah satu anggota tim REIVER, Hilal Tan Tsatry bercerita bahwa targetnya meraih juara di tingkat nasional terwujud karena sejak awal tim optimistis akan menjadi juara karena di tingkat wilayah II telah menjadi yang terbaik dan meraih juara pertama.
Dengan demikian tim mahasiswa paham peta persaingan yang ada karena tim yang lolos melaju babak final Kontes Robot Indonesia biasanya dari kampus-kampus tertentu dan tim REIVER lolos dua babak penyisihan, hingga melaju ke final yang menyisakan empat tim saja.
Uniknya, ternyata komposisi tim finalis di kategori Robot Tematik berbeda dengan prediksi banyak pihak yang menjagokan tim robot dari perguruan tinggi yang menyandang nama teknologi.
Biasanya tim dari perguruan tinggi tersebut yang mendominasi percaturan dunia robot Indonesia. Akhirnya setelah melewati babak final, dewan juri memutuskan robot REIVER membawa pulang juara dua dan juara pertama diraih oleh Tim Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan juara ketiga Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya.
Di babak final, setiap robot diwajibkan memasang ‘koin’ yang diasumsikan onderdil ke dalam mesin dalam waktu maksimal 3 menit dan tema untuk kategori robot tematik di KRI tahun 2023 adalah robot beroda yang bisa dioperasikan dari jarak jauh.
Tim sempat "sport jantung" karena REIVER mogok saat beraksi di babak final, namun beruntung problemnya cepat ditemukan, yakni posisi baterai yang kurang pas, sehingga tim segera memperbaikinya dan kemudian berjalan lancar.
Baca juga: Robot karya Fakultas Teknik Unej siap melaju final KRI 2023
Semangat dan keuletan
Keberhasilan robot REIVER meraih juara 2 dalam ajang KRI 2023 tidak didapat secara instan karena riset robot tersebut dimulai sejak tahun 2021 dan saat itu hanya lolos dalam 16 besar, belum sampai ke final.
Kelemahan dan evaluasi juri terus diperbaiki oleh tim dengan menambah sejumlah komponen agar robot tersebut bisa dijalankan secara maksimal yang disesuaikan dengan kategori lomba, serta semangat pantang menyerah terus dikobarkan.
Keuletan para mahasiswa dalm tim itu untuk terus belajar menyempurnakan robot yang sudah ada terus dilakukan oleh arek-arek Fakultas Teknik Kampus Tegalboto dan berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, maka tim bersepakat bahwa mahasiswa yang membuat program (programer) juga menjadi operator robot saat lomba untuk memaksimalkan hasil.
Pada KRI 2022, tim robot karya mahasiswa Unej berjuluk "ROBOTAN 1.0" yang turun dI kategori robot tematik berhasil meraih juara harapan dan strategi terbaik saat itu, sehingga tim terus berbenah untuk memperbaiki kelemahan yang ada dan hasilnya pada KRI 2023 akhirnya bisa menembus nasional dengan predikat juara kedua.
Keunggulan robot itu, yakni mampu dikendalikan secara nirkabel menggunakan remot kendali; mampu bergerak maju, mundur, kanan, kiri, dan serong (jenis robot holonomic); kecepatan robot dapat dikurangi dan ditambah secara langsung
melalui remot kendali pada saat perlombaan berlangsung.
Kemudian juga terdapat tombol pada remot kendali untuk meningkatkan kecepatan maksimal dalam waktu tertentu, dan terdapat gripper yang membuat robot mampu membawa atau memindahkan objek tertentu (dalam perlombaan berupa coin), sehingga dinilai layak meraih juara 2 dalam KRI 2023.
Tidak hanya satu robot yang diapresiasi para juri, robot UGER yang turun di kategori robot bawah air membawa predikat Pioneer Award karena mampu menyelesaikan tugas tambahan, yakni mengambil benda di dalam air, namun misi utama untuk melaju secara lurus sepanjang 10 meter dan berhenti di dalam air di lokasi yang sudah ditandai dewan juri gagal dikerjakan.
Kegagalan robot itu tak lantas membuat mahasiswa FT Universitas Jember yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika patah arang karena mereka berjanji akan memperbaiki kelemahan untuk tampil di KRI tahun depan.
Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah sensor Gyros dan pemprograman ulang di robot UGER, sehingga tim optimistis kelemahan tersebut akan diperbaiki untuk bisa mencoba pada KRI 2024.
Semangat memperbaiki performa robot juga didukung Pembina UKM Robotika Wahyu Muldayani karena ada beberapa program yang akan dijalankan guna menghadapi KRI 2024 agar hasilnya lebih maksimal.
Pertama, regenerasi tim, dengan jalan mempersiapkan mahasiswa angkatan tahun 2022 sejak awal agar siap beraksi. Kedua, menggalakkan riset robotika dan fokus memperbaiki kesalahan yang dilakukan robot di ajang final KRI 2023.
Selain itu bagi dosen, riset robot terus dilakukan sebab manfaatnya besar, misalnya robot REIVER bisa dikembangkan menjadi robot yang dioperasikan di daerah berbahaya dari jarak jauh dan robot UGER bisa dimanfaatkan melakukan perbaikan di dalam air, bahkan mencari benda atau korban musibah di dasar laut.
Mengasah keterampilan dengan mengikuti Kontes Robot Indonesia bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa, kemudian mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam dunia nyata, hingga meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika demi kemajuan bangsa tercinta.