Surabaya (ANTARA) - Mantan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya Buchori Imron mengaku siap ditunjuk kembali oleh DPW PPP atau DPP PPP memimpin partai berlambang kabah tersebut.
"Saya menganggap berada di PPP ini merupakan ibadah. Sebagai kader, kalau saya diberi tugas diberi amanah apapun akan siap," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Pucuk pimpinan DPC PPP saat ini dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) Mujahid Ansori yang ditunjuk DPW PPP Jatim dan DPP PPP menyusul pencopotan Ali Mahfud sebagai ketua DPC PPP kota Surabaya.
"Masa tugasnya Plt ini dua bulan. Saya tidak tahu apakah setelah itu dilakukan Muscablub (Musyawarah Cabang Luar Biasa) atau bagaimana," ucap dia.
Meski sedang terjadi dinamika di tingkat pimpinan cabang, namun anggota DPRD Surabaya tersebut menegaskan bahwa kondisi partai tetap solid dan siap untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Memang ada beberapa bakal calon legislatif yang mundur, kalau tidak salah 4-5 orang. Namun sudah ada penggantinya karena bakal caleg PPP ini antre. Ada juga satuketua PAC yang mundur diikuti oleh jajaran pengurus di bawahnya. Tapi ini juga tidak menjadi masalah," ucapnya.
Polemik DPC PPP Surabaya dimulai saat Muscab DPC PPP Surabaya yang digelar 13 Desember 2021.
Tim Formatur yang terdiri dari lima orang, yaitu pengurus DPP PPP satu orang, DPW Jatim satu orang dan sisanya dari DPC Surabaya, sepakat memilih Buchori Imron sebagai ketua DPC PPP Surabaya.
Namun, karena anggota DPRD Surabaya satu-satunya dari PPP tersebut sudah menjabat dua periode maka DPP PPP dan DPW PPP menunjuk Ali Mahfud sebagai ketua.
"Saya sebenarnya agak kecewa. Karena ada mekanisme diskresi yang bisa digunakan saat dalam kondisi luar biasa. Lha ini yang menjabat ketua pengganti saya bukan kader PPP. Tapi, sebagai kader partai saya manut saja," tutur Buchori.