Surabaya (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur menyebutkan tidak ada desakan dari akar rumput untuk mengganti Ketua Umum menjelang pelaksanaan Muktamar PPP yang direncanakan digelar di Bali pada September 2025.
"Setelah dua hari Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil), kami tidak menemukan satu pun suara yang menyuarakan pergantian ketua umum. Seluruh kader hanya ingin PPP menjadi lebih baik dan bisa kembali ke Senayan," ujar Mundjidah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Senin.
Mundjidah menekankan pentingnya menjaga kondusivitas internal partai menjelang Muktamar.
Ia menyebut PPP Jawa Timur dalam posisi solid dan siap menghadapi agenda-agenda strategis, termasuk verifikasi partai menuju Pemilu 2029.
"Kami ingin seluruh DPC tidak berjalan sendiri-sendiri. Semua harus satu komando. Inilah yang kami tegaskan dalam Rakorwil agar langkah kita konsisten dan terarah," ujarnya.
Mengenai arah dukungan terhadap calon ketua umum dalam Muktamar mendatang, Mundjidah menyatakan belum ada pembahasan spesifik terkait nama-nama yang akan diusung.
"Kalau soal nama calon, belum kami bahas. Masih kami simpan dulu. Yang jelas, DPW dan seluruh DPC PPP di Jatim satu barisan, kompak dan solid," tutur mantan Bupati Jombang tersebut.
Lebih lanjut, Rakorwil disebut menjadi forum konsolidasi penting untuk menyamakan visi dan strategi partai di tingkat daerah, termasuk dalam mempersiapkan administrasi sebagai bagian dari persiapan verifikasi partai oleh KPU.
"Kami juga mempersiapkan semua administrasi DPC untuk menyambut verifikasi Pemilu 2029. Rakorwil ini bukan hanya untuk Muktamar, tapi juga sebagai langkah awal penguatan kelembagaan partai," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy, mengonfirmasi bahwa Muktamar PPP rencananya akan digelar pada 29 September hingga 1 Oktober 2025 di Bali.
"Rencana kerja utama sudah diputuskan. Muktamar akan dilaksanakan di Bali pada 29 September sampai 1 Oktober," kata Romahurmuziy.
