Santunan diserahkan oleh Kepala Bagian Umum Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Surabaya Vykka Anggradevi Kusuma di dampingi Kepala BPJamsostek Surabaya Karimunjawa Adventus Edison Souhuwat kepada istri almarhum, Selasa.
Sonny panggilan akrab Adventus Edison Souhuwat mengatakan, penyerahan klaim tersebut sebagai upaya untuk memberikan perlindungan jaminan sosial kepada pekerja non-ASN di Kota Surabaya.
"Kami turut berbelasungkawa, santunan yang diberikan sama sekali tidak dapat menggantikan sanak keluarga yang berpulang ke rumah Tuhan," katanya di Surabaya
Sonny juga memberikan apresiasi kepada Bagian Umum Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Sekretariat Daerah Kota Surabaya yang telah memberikan perlindungan jaminan sosial kepada pekerja non-ASN di lingkungan kerja mereka.
"Santunan tersebut menjadi bentuk nyata negara hadir melalui BPJamsostek untuk memberikan jaminan sosial kepada ahli waris dan anak yang ditinggalkan," ujar Sonny.
Sonny mengatakan ahli waris Machmoed Djunaedi mendapatkan santunan klaim program Jaminan Kematian Rp42juta dan beasiswa pendidikan anak yang telah dibayarkan untuk jenjang Kelas 2 SMP sebesar Rp2juta dari total beasiswa yang akan diterima oleh anak almarhum sampai dengan jenjang perguruan tinggi sebesar Rp73 juta.
"Tidak hanya santunan jaminan kematian tetapi anak dari almarhum mendapatkan beasiswa pendidikan sampai dengan jenjang perguruan tinggi. Kami berharap semoga santunan ini dapat membawa nilai manfaat dan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," katanya.
Vykka Anggradevi Kusuma mengapresiasi, program BPJamsostek sebagai bentuk perlindungan jaminan sosial kepada para tenaga kerja non-ASN di lingkungan Bagian Umum Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Sekretariat Daerah Kota Surabaya.
"Semoga santunan yang diterima bermanfaat untuk ahli waris dan semoga dapat mencegah potensi kemiskinan bagi keluarga yang ditinggal meninggal oleh tulang punggung keluarganya. Serta anak dari almarhum Machmoed Djunaedi dapat melanjutkan jenjang pendidikannya tanpa khawatir akan biayanya," kata Vykka.