Bojonegoro - Jembatan timbang di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), difungsikan sebagai "rest area" (tempat istirahat) bagi para pemudik maupun balik pada Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah ini. "Sebenarnya 'jembatan timbang setiap Lebaran selalu menjadi lokasi 'rest area'," kata Komandan Satgas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Lamongan, Slamet, Minggu. Ia menyebutkan, lokasi jembatan timbang tersebut, dibuka dan difungsikan sebagai rest area, sejak "H-7" pada tanggal 23 Agustus dan rencanannya berakhir "H+7" (3/9). Selain jembatan timbang di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, jembatan timbang di Widang, Tuban dan Lamongan, juga difungsikan sebagai rest area. "Rest area" di jembatan timbang di Desa Straturejo, Kecamatan Baureno tersebut, dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai karaoke, makanan dan minuman, termasuk sajian kopi dan teh, juga Mushala. "Semuanya gratis," jelasnya. Selain itu, lanjutnya, juga dilengkapi dengan bengkel, tukang pijat dan tenaga paramedis. Hanya saja, untuk bengkel kendaraan bermotor tidak langsung berada di lokasi "rest area" jembatan timbang. "Untuk kerusakan mobil, kami siap memanggil tukang bengkel yang kebetulan rumahnya berada di depan itu," ucapnya, sambil menunjuk rumah petugas bengkel mobil yang ada di depan. Ia menjelaskan, selama "rest area" dibuka jumlah pemudik menjelang Hari Raya Idul Fitri semakin meningkat. Pada awal yang beristirahat hanya berkisar 50 orang/hari, baik yang memanfaatkan kendaraan roda dua, juga roda empat. Namun, sejak sehari yang lalu, jumlahnya mulai meningkat berkisar 100 orang/hari. "Terbanyak roda empat, mereka dari arah Surabaya menuju Bojonegoro atau ke daerah Jateng," ujarnya, mengungkapkan. Ia menambahkan, dalam mengelola rest area tersebut, dikerahkan lima petugas lapangan yang langsung melayani pemudik, empat petugas paramedis dan sejumlah petugas lainnya termasuk keamanan. "Rata-rata para pemudik yang beristirahat cukup senang," tuturnya. Salah seorang pemudik asal Surabaya, Tedy (34), mengaku sudah tiga kali ini setiap menuju rumah mertuanya di Desa Tobo, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro, selalu berhenti di "rest area" jembatan timbang Baureno. "Dari Surabaya saya bersepeda motor dengan istri dan anak, jadi membutuhkan lokasi istirahat," katanya.
Berita Terkait

DPRD Bojonegoro Tolak Rekomendasi Pembangunan Pasar Nglumber
18 Januari 2012 13:55

Peagang Tolak Lokasi Pasar Nglumber Bojonegoro Dipindah
12 Januari 2012 14:44

Kerugian Terbesar Bencana 2011 di Bojonegoro Kebakaran
6 Januari 2012 12:22

Harga Beras di Bojonegoro Merangkak Naik
25 November 2011 18:44

Pemkab Bojonegoro Belum Tentukan Pembangunan Pasar Pasinan
20 Oktober 2011 20:14

Korban Kebakaran Di Bojonegoro Terima Bantuan
19 Oktober 2011 19:02

Empat Rumah di Bojonegoro Ludes Terbakar
18 Oktober 2011 15:08

Pembangunan Pasar Baureno Bojonegoro Belum Jelas
4 Oktober 2011 14:47